|

Wali Kota Tebingtinggi Gunakan Rumah Dinas Jadi Posko Penampungan Korban Banjir



 Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan membuka posko penampungan korban banjir di rumah dinasnya. Ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab Wali Kota terhadap masyarakatnya,.

Demikian dikatakan Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Tebingtinggi H Dedi Parulian Siagian S.STP  MSi, Rabu (02/12)2020).



 “Ya, Pak Wali Kota (Tebingtinggi) menggunakan rumah dinasnya untuk posko banjir,” jelas Dedi.

 Sementara, Wali Kota Umar Zunaidi terus mengunjungi warga yang terdampak banjir. Di sana Wali Kota menyerap aspirasi warga yang terdampak banjir.



 “Selain itu, Pak Wali Kota juga memberikan bantuan dan pengobatan gratis,” ungkap pria supel ini.

 Sebagaimana diketahui, banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Padang itu terjadi Jumat (27/11/2020) hingga Minggu (29/11/2020). Data terakhir diterima, ada 6.663 rumah di 5 kecamatan di Kota Tebingtinggi terendam banjir.



 “Kedalaman bervariasi mulai 50 cm hingga 1 meter,” kata Dedi.

 Dampak banjir kiriman ini masih dalam kajian. Sebab, banyak fasilitas umum terendam dan rusak.



 “Seperti rumah sakit, sekolah, perkantoran milik Pemko (Pemerintah Kota), polsek, pasar-pasar tradisional, ditambah permukiman warga banyak yang rusak,” urai Dedi.

 Dedi mengatakan, banjir kiriman itu hampir merendam wilayah Kota Tebingtinggi. Perkiraan 68,5% digenangi air. Kecamatan Rambutan, Kecamatan Bajenis dan Tebing Tinggi Kota merupakan kecamatan yang paling parah terdampak.



 “Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir mencakup sebanyak 8.368 KK,” katanya.

Ini meliputi, Kecamatan Rambutan sebanyak 3.330 KK, Kecamatan Bajenis 3.078 KK, Kecamatan Tebingtinggi Kota 1.551 KK, Kecamatan Padang Hulu 262 KK dan Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi 147 KK.



 "Sementara total jumlah jiwa yang terdampak banjir luapan Sungai Padang untuk Kota Tebingtinggi mencapai 32.173 jiwa yang tersebar di lima kecamatan yang ada di Kota Tebingtinggi," jelasnya.

 Pemko Tebingtinggi sudah membangun 70 posko di berbagai lokasi. Di sana diberikan pengobatan gratis dan bahan pangan.



 “Perahu karet juga disiapkan untuk lokasi banjir terparah,” tegas Juru Bicara Pemko Tebingtinggi ini.
 
Tanggul Sungai Padang Diperbaiki
 
Pemko Tebingtinggi melalui Dinas Pekerjaan Umum (PUPR) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan perbaikan tanggul Sungai Padang di Jalan Ikhlas, Kelurahan Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, Selasa (01/12/2020). Tanggul tersebut jebol akibat dihantam banjir kiriman, Jumat (27/11/2020) lalu.



 "Perbaikan tanggul itu dilakukan mulai hari ini. Perbaikan tanggul harus dipercepat, karena dikhawatirkan air Sungai Padang sewaktu-waktu bisa kembali meluap dan menggenangi rumah warga," jelas Dedi

 Kata Dedi, tanggul yang jebol tingginya sekitar 10 meter. Sebagian terkikis dan sebagian hancur.



 “Selain menurunkan para pekerja, Dinas PUPR juga menurunkan satu unit ekscavator untuk melakukan penutupan tanggul. Selain itu, Dinas PUPR juga turut melakukan pembersihan Bendungan Bajayu bersama BWS Sumut akibat banjir,” sebut Dedi.

 Pemko Tebingtinggi berharap pekerjaan perbaikan tanggul jebol agar cepat selesai. Sehingga masyarakat tidak khawatir lagi dengan banjir kiriman yang meluas hingga daerah yang selama ini tidak pernah berdampak banjir.



 "Mari kita sama-sama berdoa agar tidak ada banjir kiriman besar seperti beberapa hari lalu. Masyarakat sekitar juga diharapkan bisa melakukan penghijauan dengan menanam pohon keras agar ketika banjir, akar pohon bisa menahan tanah agar tidak labil," imbaunya.
 
Fase Pengkajian
 
Pasca banjir yang melanda Kota Tebingtinggi sejak Jumat (27/11/2020) lalu, menyisakan banyak kerugian. Baik yang dialami Pemko Tebingtinggi maupun warga yang terdampak banjir.



 Mulai dari tanggul jebol, lahan pertanian, perikanan dan peternakan yang rusak. Bukan itu saja, sekolah atau fasilitas umum lainnya seperti infrastruktur tidak luput dari kerusakan.

 Wali Kota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM mengatakan, saat ini pemerintah kota sedang melakukan fase pengkajian.



Hal itu dikatakan Wali Kota saat ditemui di Dapur Umum Posko Banjir, Kelurahan Mekar Sentosa, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, saat menyerahkan bantuan pangan, Minggu (29/11/2020).

 “Kita sedang melakukan kajian cepat penghitungan kerugian-kerugian yang diderita masyarakat. Baik itu infrastruktur, perumahan, pertanian, perikanan, peternakan dan juga sekolah-sekolah ataupun fasilitas umum yang terkena bencana banjir ini,” sebut Wali Kota.



 "Kalau infrastruktur jalan ada beberapa banyak yang rusak. Kemudian hal-hal lain yang menyangkut dengan drainase, ataupun bangunan gedung yang rusak itu menjadi data kita," sambungnya.

 Kerugian dampak banjir ini menurut Wali Kota pasti besar. Terutama di infrastruktur jalan yang rusak.
 
"Tanggul saja berapa meter yang jebol, itu kan sudah pasti mengalami kerugian yang besar. Belum lagi sektor pertanian dan perekonomian,” jelas Wali Kota.

 Bencana banjir yang melanda Kota Tebingtinggi terjadi hampir di setiap penghujung tahun. Ada usulan dari Pemko kepada pemerintah pusat terkait penanggulangan banjir di Tebingtinggi yang belum ditindaklanjuti.

 Terkait usulan tersebut, Wali Kota menegaskan akan mendesak melalui seluruh lini. Melalui pemerintah provinsi ataupun pemerintah pusat, maupun melalui perwakilan DPRD yang ada dan tentu DPR-RI juga.

 "Kita harapkan untuk sama-sama menyuarakan bahwa ini perlu dituntaskan atau disegerakan di Tebingtinggi agar jangan tiap tahun kita kebanjiran. Itu yang kita mintakan," harap Wali Kota.(Tuah Mada, Hasibuan)
 
 

Komentar

Berita Terkini