|

Mark Dynamics Bagikan Deviden Rp26,2 Milliar ke Pemegang Saham

Presiden Direktur (Presdir) PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan Goh 

INILAHMEDAN - Medan: Di tengah persaingan usaha yang makin ketat, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk justeru mampu membagikan deviden sebesar Rp26,2 miliar kepada 3.800.000.310 saham dengan Rp7 per lembar saham atau 1.500 lebih investor yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.
   
Presiden Direktur (Presdir) PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan Goh mengatakan deviden yang dibagikan itu sekitar 32 persen dari laba bersih tahun berjalan 31 Desember 2018 sebesar Rp81,9 miliar. Dividen tunai ini sebagai apresiasi kepada seluruh pemegang saham perusahaan.

"Dalam RUPS Tahunan ini diputuskan juga antara lain menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Konsolidasi Mark dan Entitas Anak untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2018, termasuk Laporan Tahunan Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris," katanya, Rabu (15/05/2019).
   
Pada triwulan I 2019, pendapatan usaha sebesar Rp88,06 miliar, meningkat 12,22 persen dari periode sama tahun 2017. Laba bersih komprehensif Rp23 miliar, meningkat 26,48 persen dibanding periode 31 Maret 2018 sebesar Rp18,19 miliar.
 
"Kami tetap optimis tahun ini dapat membukukan kinerja keuangan lebih baik dan ke depan akan terus mencari pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama," katanya.

Saat ini Mark sedang membangun pabrik baru di Jalan Utama Desa Dalu X-A Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang, Sumatera Utara.

Kepala Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Medan Muhammad Pintor Nasution mengatakan Mark menjual 20 persen sahamnya atau sekira Rp40 miliar kepada masyarakat setelah perusahaan ini jadi emiten di BEI. Sebelum go public, perusahaan ini keempat terbesar di dunia, tapi setelah go public kini nomor satu terbesar di dunia.
   
"Mark termasuk salah satu perusahaan emiten dari Sumut yang sahamnya banyak diminati investor. Dengan masuknya perusahaan ke bursa, membuat tingkat kepercayaan pelanggan di luar negeri semakin meningkat karena mereka yakin banyak yang mengawasi ada BEI, OJK maupun institusi lainnya," sebutnya.
 
Mark sendiri go public, selain untuk dapatkan dana tambahan membangun pabrik, juga pelanggan dan mitra kerja di luar negeri yang mengharuskan perusahaan harus masuk bursa di negara mereka. (imc/fat)
Komentar

Berita Terkini