|

Merapi Tidur Panjang Sejak Meletus 2010, Bagaimana Kabarnya?


INILAHMEDAN - Jakarta: Bagaimana kabar Gunung Merapi? Gunung yang membentang di wilayah Yogyakarta-Jawa Tengah, ini sepertinya masih tidur panjang dari aktivitas vulkaniknya setelah meletus dahsyat pada 2010 silam.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Gunung Api (BPPTKG) Yogyakarta I Made Agung Nandaka mengatakan belum bisa terjawab kepastian apakah ketusan Merapi kelak akan lebih hebat dibanding sebelumnya.

"Belum diketahui kondisi di dalam Gunung Merapi seperti apa," kata Nandaka sebagaimana dilansir Tempo, Jumat (22/02/2018).

Dalam sistem vulkanik seperti halnya Merapi, kata Nandaka, ada sebuah kantung magma. Kemudian ada saluran, juga sumber magma di bawah dengan kedalaman diperkirakan 100 kilometer.

Terciptanya letusan ketika kantong magma itu sudah terisi kemudian terangkat ke atas lewat saluran yang ada dan muncul letusan.

Untuk mengetahui berapa besar kekuatan letusan baru bisa diketahui salah satunya dari pengukuran laju kecepatan pengisian magma itu untuk mengukur berapa banyak material dan juga kecepatan muntahan letusan serta radius terdampak.

"Problemnya, kita tidak pernah tahu lajunya berapa. Apa yang terjadi di dalam perut Merapi tidak ada yang tahu, siapa yang bisa menembus," katanya.

BPPTKG selaku badan pemantau yang fokus pada Merapi, kata dia, hanya bisa merekam gejala luar.

Nandaka menambahkan saat ini suhu Merapi tercatat melalui pemantauan kamera termal yang dipasang BPPTKG paling tinggi 141 derajat celcius.

"Tapi pemantauan kamera termal ini beda dengan memantau langsung ke dalam. Pasti lebih tinggi kalau mengukur langsung," katanya.

Nandaka mengatakan kapan letusan Merapi berikutnya masih misteri dan belum bisa diketahui.

"Merapi bisa meletus kapan saja," demikian Nandaka. (tmp/bsk)


TEMPO

Komentar

Berita Terkini