|

Sumut Promosikan Investasi Potensial Kepada Sembilan Negara

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mempromosikan sejumlah investasi potensial kepada sembilan negara tetangga. Mulai dari Kaldera Toba, objek wisata di Langkat, hingga Pasar Induk di Karo. (foto: bsk) 

INILAHMEDAN - Toba: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mempromosikan sejumlah investasi potensial kepada sembilan negara tetangga. Mulai dari Kaldera Toba, objek wisata di Langkat, hingga Pasar Induk di Karo. 

Hal itu berlangsung saat Tim North Sumatra Invest (NSI) melakukan kunjungan ke Kaldera Toba, Kabupaten Toba, Selasa (25/06/2024). 

Hadir di antaranya delegasi sembilan negara tetangga, seperti Konjen RI di Penang, Konjen Singapura di Medan, Konjen USA, Konjen Jepang, Konjen Malaysia, dan Konjen Tiongkok. Membawa pula beberapa Konsulat Kehormatan Belanda di Medan, Konsulat Kehormatan Jerman, Konsulat Kehormatan Thailand di Medan.

Sekdaprov Sumut Arief Trinugroho mengatakan, Pemprov Sumut bersama Bank Indonesia Sumut mengajak calon investor untuk melihat peluang-peluang investasi yang ada di Sumut. 

"North Sumatra Invest atau NSI melakukan site visit atau kunjungan yang diinisiasi gabungan dari Pemprov Sumut dengan Bank Indonesia untuk mengajak delegasi dari sejumlah negara kehormatan yang ada di Sumut. Tentunya kita berharap informasi yang kita sampaikan kepada para delegasi akan disampaikan kembali ke negaranya tentang informasi investasi yang ada di Sumut," kata Arief kepada pers usai mendengarkan pemaparan sejumlah peluang investasi dari sejumlah daerah di Kaldera Toba, Kabupaten Toba.

Namun, kata Arief, menarik investasi bukanlah bersifat jangka pendek, tapi jangka menengah dan panjang. "Bukan hari ini kita informasikan, trus besok masuk investor. Tapi ini jangka menengah dan panjang," katanya.

Kepala Bappeda Karo Nasib Sianturi mengatakan, wilayah Karo merupakan kawasan perlintasan antara Provinsi Aceh dan Provinsi Sumut. Selain pertanian, terdapat sejumlah objek wisata yang indah. Salah satu yang ia tawarkan kepada para delegasi dari negara tetangga itu adalah pembangunan Pasar Berastagi dan Pasar Pare. 

"Kami ingin memberikan pelayanan terbaik. Pengunjung hanya masyarakat setempat tapi juga ada wisatawan," kata Nasib.

Nasib juga mempromosikan pembangunan berupa lahan parkir. Parkir yang dibangun nantinya berupa basement yang mampu menampung sekitar 800 kendaraan roda 4. "Jadi Kota Berastagi tidak macet lagi. Estimasi break event point sekitar 20 tahun," ujarnya.(imc/bsk) 




Komentar

Berita Terkini