|

USU Tambah Tiga Guru Besar, Gubernur Edy Harapkan Ini

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menghadiri acara Pengukuhan Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU) di Gedung Auditorium USU, Jalan dr Mansyur Medan, Kamis (12/5/2022).(foto: bsk)

INILAHMEDAN - Medan: Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berharap besar dunia pendidikan semakin maju dengan bertambahnya Guru Besar tetap di Universitas Sumatera Utara (USU). Bukan hanya di kalangan universitas, tetapi juga pendidikan secara keseluruhan.

Hal itu dikatakan Gubernur Edy saat menghadiri pengukuhan tiga guru besar tetap dari Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FIFA), Kamis (12/05/2022).

Saat ini USU memiliki 177 Guru Besar yang siap berkontribusi untuk dunia pendidikan dan mengabdi ke masyarakat Sumut.

“Dalam tahun ini Sumut dua kali mengukuhkan Guru Besar, total ada tujuh guru besar tetap baru. Kita tentu berharap dunia pendidikan Sumut semakin maju dan semakin baik,” kata Gubernur Edy.

Pada bulan Februari lalu USU telah mengukuhkan empat guru besar tetap, yaitu dua dari Fakultas Ilmu Budaya dan  dua dari Fakultas Kedokteran.

Sedangkan pada kali ini, guru besar yang dikukuhkan atas nama Prof Nurlisa Ginting MSc PhD IPM dari Fakultas Teknik, Prof Dr dr Noni Novisari Soeroso, MKed(Paru)  Sp P(K) dari Fakultas Kedokteran dan Prof Rikson Asman Fertiles Siburian SSi MSi PhD dari Fakultas MIPA.

Ketiga guru nesar yang dikukuhkan memiliki segudang prestasi yang membangakan, baik di dunia akademik maupun di tengah-tengah masyarakat.

Misalnya Prof Nurlisa pernah terpilih menjadi Women Of The Year Institution of Appreciation of Indonesia & Studio Seven Production tahun 1999. Sedangkan Prof Rikson Asman banyak mendapat penghargaan atas penelitiannya mengenai sel bahan bakar hidrogen dan Prof Noni di bidang paru-paru dan pernapasan.

Sementara itu, Rektor USU Muryanto Amin menegaskan tiga hal penting yang perlu diperhatikan guru besar ke depannya. Pertama, pengajaran harus berbasis riset terbarukan, kedua guru besar harus menjadi pelopor keilmuan yang mampu memberikan solusi dan memecahkan berbagai macam masalah lintas keilmuan, dan ketiga memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.

“Ketiga insight yang saya sebutkan tadi itu harus dilakukan secara terus-menerus agar mempercepat pengambilan keputusan yang tepat berupa rekomendasi dan melaksanakan kebijakan teknis membantu pemerintah, pelaku industri dan komunitas secara bersama-sama,” kata Muryanto Amin.(imc/bsk)

 

 

Komentar

Berita Terkini