Wali Kota Medan Bobby Nasution akan merevitalisasi Lapangan Merdeka. (foto: bsk) |
INILAHMEDAN - Medan: Wali Kota Medan Bobby Nasution akan merevitalisasi Lapangan Merdeka. Ini merupakan wujud janji kampanyenya dalam menyahuti aspirasi masyarakat.
Selain mengembalikannya sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH), revitalisasi Lapangan Merdeka akan mengusung konsep pelestarian kota bersejarah. Program ini dipadukan dengan konteks dinamika rancang kota (urban design) kontemporer dengan mempertahankan signifikansi sejarah dan karakter Lapangan Merdeka yang dulunya bernama de Esplade sebagai ruang terbuka publik.
Dengan fungsi ruang terbuka publik, lapangan bersejarah itu diharapkan dapat menjadi pemersatu masyarakat Kota Medan. Meski berlatarbelakang berbagai etnis namun pasca revitalisasi dapat memanfaatkan Lapangan Merdeka menjadi tempat berkumpul sekaligus menikmatinya sebagai RTH maupun cagar budaya.
“Revitalisasi Lapangan Merdeka ini akan dikembalikan fungsinya seperti awal sebagai ruang terbuka hijau. Untuk itu revitalisasi Lapangan Merdeka akan mengusung konsep hijau," kata Bobby, Sabtu (16/10/2021).
"Kami mendengar masyarakat ingin Lapangan Merdeka dikembalikan sebagai RTH dan cagar budaya. Suara masyarakat kami jalankan," imbuhnya.
Revitalisasi Lapangan Merdeka yang akan dilakukan Bobby yang merupakan janji kampanyenya dulu mendapatkan sambutan positif Dr Shafwan Hadi Umry, budayawan sekaligus Sastrawan Kota Medan. Dia menilai, pendekatan revitalisasi dengan mempertahankan pelestarian sejarah dan karakter Lapangan Merdeka sebagai ruang publik terbuka sangat tepat.
“Langkah ini sudah tepat, sebab saat ini banyak manusia modern yang kian terisolasi di rumahnya sendiri. Tidak ada lagi pertemuan kultur. Dengan dilakukannya revitalisasi Lapangan Merdeka ini , tentunya dapat menjadi salah satu tempat berkumpulnya semua orang dari berbagai etnis sehingga bisa terwujud wahana pertemuan kultur dan keluarga," ungkap Shafwan.
Apalagi, jelas Shafwan, revitalisasi Lapangan Merdeka dilakukan untuk menjawab aspirasi sehingga nantinya dapat menjadi pemersatu masyarakat. Misalnya melalui pergelaran seni berbagai etnis yang digelar di Lapangan Merdeka.
Dengan revitalisasi yang dilakukan, Shafwan berharap Lapangan Merdeka akan menjadi ruang pertemuan. Apalagi lapangan yang pada masa penjajahan Jepang sempat berganti nama menjadi Fukuraido ini merupakan salah satu kultur budaya yang dimiliki Kota Medan saat ini.
Selain menjadikannya sebagai RTH, kata Shafwan, Lapangan Merdeka juga dapat dijadikan tempat pesta budaya. Artinya, seluruh etnis yang ada berkumpul di Lapangan Merdeka menggelar pesta budaya.
"Saya berharap dengan revitalisasi yang dilakukan Pak Wali ini, kian menumbuhkan kebersamaan masyarakat Kota Medan yang multi etnik. Misalnya melalui pertunjukan seni dan budaya. Dengan demikian seluruh etnis yang ada dapat berkumpul dan menikmati Lapangan Merdeka bersama-sama," harapnya.(imc/bsk)