|

Bupati Karo: Krisis Air Bersih Dampak Proyek Rp43,6 M Gagal Tender

Bupati Karo Terkelin Brahmana dan sejumlah tokoh masyarakat membahas masalah krisis air bersih di Karo, Sabtu (27/06/2020) malam di Kabanjahe.(foto: is)

INILAHMEDAN - Kabanjahe: Bupati Karo Terkelin Brahmana mengakui salah satu penyebab krisisnya air minum di Karo akibat gagalnya proses tender proyek APBN sebesar Rp43,6 miliar. Proyek itu untuk memperbaiki fasilitas di sejumlah titik PDAM Tirta Malem di Kabupaten Karo.

"Pada tahun 2019 telah dialokasikan di APBN sebesar Rp43,6 miliar untuk perbaikan fasilitas di sejumlah titik PDAM Tirta Malem. Ini sesuai perencanaan dan usulan Pemkab Karo ke pemerintah pusat," kata Bupati dalam zoom meeting membahas benang kusut air minum di Karo yang dihadiri pemangku kepentingan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh akademisi, Sabtu (27/06/2020) malam di Command Center Kabanjahe.

Tapi sangat disayangkan, kata Bupati, proyek itu gagal tender sehingga air minum di Karo semakin parah dan krisis berkepanjangan.

"Sejak gagal tender, pihak Pemkab Karo melakukan penjajakan apa penyebab gagal dan terkendalanya proses tender tersebut. Pemkab Karo terus melakukan lobi-lobi dan berkomunikasi dengan anggota DPR RI Bob Andika Mamana Sitepu," ujarnya.

Sementara Kepala Bappeda Nasib Sianturi mengatakan, hasil pertemuan Pemkab Karo dengan Bob Andika Mamana Sitepu disebutkan pihak Kementerian PUPR akhirnya mengalokasikan kembali anggaran yang tertunda tersebut di APBN 2021.

Diakui Sianturi, sebelumnya juga Kementerian PUPR Dirjen Cipata Karya melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera telah melaksanakan tender kegiatan untuk pembangunan perpipaan SPAM IKK Merek untuk mendukung KSPN Danau Toba sebesar Ro18,2 miliar.

Pembangunan fasilitas ini, katanya, diperuntukkan menyuplai pasokan air bersih untuk sembilan Desa di Karo, seperti pembangunan IPA SPAM Kecamatan Merek Rp11,5 miliar dan Optimalisasi SPAM IKK Kabanjahe sebesar Rp13,9 miliar.

Sedangkan, pembangunan Optimalisasi IKK Kabanjahe akan difokuskan menata jaringan distribusi dan sambungan rumah air minum karena sebahagian besar pipa jaringan distribusi sudah expired. Faktor ini membuat tingkat kerusakan dan kebocoran pipa cukup tinggi.

Turut hadir dalam meeting zoom ini, Asisten II Pembangunan dan Ekonomi Dapat Kita Sinulingga, Kadis PUPR Edward Pontianus Sinulingga, Kadis Perkim Paksa Tarigan, PDAM Tirta Malem Jonara Tarigan, Kabag Ekonomi Rismawati br Ginting, Kabid Cipta Karya PUPR Irma Sonya.(imc/is)


Komentar

Berita Terkini