IPO Royal Prima Over Subscribed Hingga 42 Kali
INILAHMEDAN - Medan: IPO PT Royal Prima Tbk (PRIM) mengalami kelebihan permintaan atau over subscribed sebanyak 42 kali dalam masa penawaran umum perdana saham. Kelebihan jumlah pemesanan saham dari kalangan investor tersebut lebih tinggi dari jumlah alokasi penjatahan saham pooling.
"Hal tersebut sangat menggembirakan karena kerja keras Perseroan selama ini dalam membangun bisnisnya dihargai secara luar biasa oleh investor. Kami percaya, bahwa investor melihat itu semua dalam pertimbangan investasinya," tutur Direktur PT Royal Prima Tbk Mok Siu Pen, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dijelaskan, perseroan sebelumnya menggelar Public Expose di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan pada 26 April lalu. Di mana pada periode bookbuilding tersebut, PT Danatama Makmur Sekuritas selaku underwriter dan manajer penjatahan telah menerima minat yang tinggi dari para investor, baik institusi maupun lokal.
“Tingginya minat ini membuat kami memutuskan struktur penawaran akhir adalah 1,2 miliar saham baru pada harga Rp500 per lembar, beserta dengan 600 juta waran Seri I, dari struktur sebelumnya yaitu sebanyak-banyaknya 2 miliar saham baru,” ujar Denny Saliman, VP Danatama Makmur.
Total jumlah saham akhir yang ditawarkan dalam IPO PRIM ini menjadi sebanyak 1,2 miliar saham baru yang disertai sekitar 0,6 miliar waran. Waran tersebut akan didistribusikan kepada seluruh investor IPO PRIM sebagai insentif dengan rasio perolehan 2:1 (setiap dua saham akan memperoleh satu waran). Perseroan selanjutnya mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 Mei 2018.
Dalam IPO ini, total dana yang akan diperoleh perseroan mencapai Rp975 miliar, di mana sebesar Rp600 miliar diperoleh pada saat penjualan saham perdana. Sedangkan sisanya berasal dari hasil pelaksanaan waran yang akan dimulai periode pelaksanaannya enam bulan dari pencatatan saham PRIM.
Direktur PT Royal Prima Tbk Mok Siu Pen menyebutkan perseroan berencana untuk menggunakan sekitar 46,4 persen dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi, untuk akuisisi rumah sakit baru, di mana target lokasi yang potensial saat ini berada di daerah Medan, Pekanbaru, Jambi, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Jakarta, dan daerah lain yang potensial.
Dengan dilakukannya proses akuisisi rumah sakit baru tersebut, diharapkan memperluas jaringan rumah sakit dari Royal Prima di Indonesia yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dari Royal Prima.
Sisa dana IPO akan digunakan oleh PRIM untuk melaukan pembelian peralatan medis dan peningkatan infrastruktur teknologi informasi, tambahan perolehan tanah, serta ekspansi dan renovasi pada rumah sakit-rumah sakit yang telah ada. Hal-hal tersebut diperlukan oleh PRIM sebagai langkah selanjutnya dalam peningkatan sistem dan perluasan jangkauan Rumah Sakit Perseroan.
“Sebagai Rumah Sakit Swasta terbesar di Sumatera, Royal Prima percaya bahwa pelayanan terbaik yang telah dijalankan perseroan selama ini kepada masyarakat umum maupun peserta BPJS merupakan kunci utama dari pertumbuhan yang pesat yang dialami hingga saat ini dan kami berharap investor dapat terus bertumbuh bersama kami,” tutup Mok Siu Pen. (imc/rel)