INILAHMEDAN - Medan: Anggota DPRD Medan Andreas Pandapotan Purba banyak menerima keluhan masyarakat di bidang pendidikan dan penerima bantuan sosial. Bahkan politisi Partai Gerindra ini sempat kaget karena masih ada anak di Kota Medan yang putus sekolah lantaran ketiadaan biaya.
Pada sosialisasi Perda No 05 tahun 2025 tentang Penanggulangan Kemiskinan Kota Medan di Jalan Boxit Lingkungan I Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli, Sabtu (25/10/2025), ada warga mengeluhkan nasib anaknya yang telah putus sekolah.
Ramita Manalu misalnya. Ibu anak 6 ini bermohon kepada Andreas Purba agar diberikan solusi untuk mendapatkan lapangan pekerjaan guna menyekolahkan kembali anaknya yang putus sekolah.
"Anak saya enam orang. Ada yang sudah tidak sekolah lagi karena tidak ada biaya. Bantu saya pak agar dapat bekerja demi membantu perekonomian keluarga dan dapat kembali menyekolahkan anak saya. Jujur, penghasilan suami saya tidak cukup untuk kebutuhan kami," ungkapnya.
Andreas Purba langsung bereaksi cepat. Dia segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Medan untuk mengatasi anak putus sekolah tersebut.
"Ada program Sekolah Rakyat yang dibuat Presiden Prabowo. Ini gratis untuk mengatasi anak putus sekolah. Kita minta Pak Dedi Irwanto Pardede dari Dinas Sosial agar dibantu bersekolah kembali," kata Andreas.
Selain persoalan Ramita Manalu, ada persoalan unik yang dialami Santi Simamora. Ia mengeluhkan pemerintah yang tidak adil kepadanya. Meski telah memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), namun dia belum pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah.
"Jadi hanya sebatas kartu, bantuan apapun tidak ada yang tersalurkan kepada saya. Pernah saya mencoba bertanya ke Dinas Sosial. Saya diminta menyerahkan KTP dan KK. Sudah saya serahkan. Tapi bantuan belum juga saya terima," keluhnya.
Santi mengaku penyaluran bantuan sosial banyak yang tidak tepat sasaran. Di lingkungan tempat tinggalnya, ada keluarga yang menerima bantuan sosial meski hidup berkecukupan.
"Gak perlu saya sebut namanya. Masih satu lingkungan dengan saya," bebernya.
Andres juga sempat heran mendengar pengakuan Santi Simamora. Dia meminta Dinas Sosial segera melakukan pendataan ulang warga penerima bantuan sosial.(imc/bsk)
