|

GP Angkatan 66 dan Elemen Masyarakat Gelar Upacara Hari Sumpah Pemuda

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Generasi Penerus (GP) Angkatan 66 menggelar upacara nasional dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke 95, Sabtu (28/10/2023).(foto: bsk) 

INILAHMEDAN - Medan: Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Generasi Penerus (GP) Angkatan 66 menggelar upacara nasional dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke 95, Sabtu (28/10/2023).

Upacara dilaksanakan di depan Tugu Monumen Perjuangan Angkatan 66 Jalan Stasion Kereta Api Medan. 

Selain pengurus dan anggota GP Angkatan 66, upacara juga diikuti sejumlah pelajar dari SMA Negeri 6 Medan, pelajar SMA Muhammadiyah 01 Jalan Utama Medan, perwakilan Pramuka, MKGR Kota Medan, PKB Medan, Pertahanan Idiologi Serikat Islam (Prisai), 234 SC dan peserta undangan lainnya. Hadir juga mewakili Pemko Medan yaitu Kepala Kesbang Pol Linmas Andy M Siregar.

Ketua Umum DPP GP Angkatan 66 Azhari AM Sinik dalam sambutannya mengatakan kondisi bangsa dan negara saat ini harus lebih mendapat perhatian dan pemahaman soal ketahanan, kebangsaan, persatuan dan sejarah nasional. Apalagi saat ini lanjut Ari, hanya sedikit komponen bangsa ini yang memikirkan dan mengingat pesan-pesan sejarah. 

“Seharusnya semua kita sebagai anak bangsa memikirkannya. Sebab 95 tahun lalu para pejuang yang terdiri para pemuda dari berbagai suku dan daerah bersatu padu mengucapkan ikrar sumpah pemuda demi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” katanya.

Dikatakan, jangan kita menjadi pemuda dan anak bangsa yang cengeng. Bangun negeri ini dengan ilmu pengetahuan. 

“KamI dari para pengurus dan anggota GP Angkatan 66 hanya tinggal beberapa hai lagi melihat bangsa ini. Untuk itu adek-adek para pelajar, pramuka dan para pemuda, gali potensi yang dimiliki negeri ini. Diharapkan pemerintah mulai dari pusat Pemprov dan Pemko mampu memberi wawasan sejarah kepada adek-adek para generasi penerus bangsa ini.”

Sementara yang mewakili pelaku sejarah dari tokoh eksponen Angkatan 66, Amin Rahman, mengingatkan para pemuda dan pelajar, jadilah diri sendiri. Jangan jadi generasi penjilat, jangan amat alias ambil muka angkat telor. Anak Medan tidak seperti ini. 

“Kita tidak boleh mengkultuskan individu, kita tidak boleh mendewa-dewakan seseorang. Kita harus yakin dan percaya kepada Allah. Adik-adik para pelajar dan pemuda sekalian, belajarlah dengan sungguh-sungguh. Korea di era 80-an, sama dengan kita tetapi sekarang mereka lebih maju. Kenapa, karena pemerintah mereka jujur dan membangun negeri. Rakyat kita merantau ke negeri lain jadi buruh. 

“Mereka ke sana karena dapat pemimpin baik dan jujur. Maka untuk itu pilih pemimpin yang baik, cerdas dan Islam,” katanya.(imc/bsk) 

Komentar

Berita Terkini