|

Relawan Rusdi Sinuraya Terus Bermunculan, Kali Ini Dari Kaum Milenial


INILAHMEDAN - Medan Dukungan kepada Rusdi Sinuraya sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Medan terus mengalir. Setelah puluhan pedagang pasar tradisional, kali ini dukungan datang dari kaum milenial.

Menamakan kelompoknya Millenial Pendukung Rusdi Sinuraya (MPRS), kelompok anak muda ini juga bertekad memenangkannya pada Pilkada mendatang.

Dukungan itu dideklarasikan MPRS pada acara laungching Rumah Aspirasi MPRS di Jalan PWS Medan, Minggu (9/2/2020). 

Acara deklarasi itu dihadiri ratusan kader MPRS dari 21 kecamatan di Medan.
Ketua MPRS, Syafruddin menjelaskan, acara launching Rumah Aspirasi MPRS ini membuktikan bahwa mereka memiliki komitmen yang tinggi untuk memenangkan Rusdi Sinuraya pada Pilkada Kota Medan.

"Selama ini kami sudah bekerja dan bergerak cepat untuk memenangkan pak Rusdi Sinuraya. Ke depan kita harus terus bergerak lebih cepat dan tidak boleh terlena. Untuk itulah melalui kesempatan ini, kami melaunching Rumah Aspirasi agar seluruh kegiatan kita bisa lebih terkoordinir," ujar Syafruddin kepada wartawan.

Menurutnya, MPRS memiliki cara tersendiri untuk mendulang dukungan dari seluruh elemen masyarakat, terutama kaum millenial. MPRS, ujar Syafruddin, lebih mementingkan metode sharing antar sesama kawan dan saudara.

"Kita melakukan sharing di antara kawan dan saudara. Sharing itu kemudian diteruskan lagi, sehingga menjadi pesan berantai dari mulut ke mulut. Kita juga sudah punya alasan kuat untuk meyakinkan masyarakat agar memilih pak Rusdi, karena beliau sudah berbuat untuk Kota Medan sebagai Dirut PD Pasar," ujar Syafruddin yakin.

Alasan lain MPRS menjatuhkan dukungan ke Rusdi Sinuraya adalah berdasarkan hasil polling di beberapa lembaga. Pada seluruh polling tersebut, Rusdi Sinuraya menempati peringkat teratas.

Satu lagi adalah sikap Rusdi Sinuraya yang legowo, berjiwa besar serta menyerahkan penyelesaian kasus pemberhentiannya dari Dirut PD Pasar Medan melalui mekanisme hukum. 

"Ini merupakan sikap yang sangat kami apresiasi. Meski awalnya, pak Rusdi tak bisa terima, tapi kami akhirnya mendapat penjelasan bahwa sikap tersebut merupakan upaya beliau untuk memberitahu publik dan seluruh jajaran PD Pasar Medan, bahwa apa yang dilakukan Plt Walikota Medan melalui SK Pemberhentian itu adalah tindakan melawan hukum. Tapi setelah itu, beliau tak lagi pernah menggubris dan menyerahkan penyelesaiannya melalui mekanisme hukum yang berlaku. Ini sikap yang luar biasa," ujarnya.

Belajar dari pengalaman, lanjut Syafruddin, tiga periode terakhir jabatan Walikota Medan semuanya bermasalah dengan hukum. Sementara persoalan banjir, jalan dan sampah, tak pernah bisa teratasi.

"Jadi sudah saatnya Kota Medan dipimpin oleh millenial, yaitu orang muda dan didampingi oleh Rusdi Sinuraya yang sarat pengalaman memimpin. Kami berharap pak Rusdi bisa berpasangan dengan orang muda yang dapat mewakili keinginan kaum milenial," pungkas Syafruddin.

Sementara itu Rusdi Sinuraya mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan MPRS. Ia sama sekali tidak pernah menyangka, para millenial begitu antusias memberikan dukungan kepadanya.

"Ini sangat luar biasa. Sebelumnya saya pernah coba menggandeng kelompok Cipayung Plus untuk memberi ruang kepada para millenial agar ikut membenahi pasar-pasar yang ada di Medan. Saat itu sambutan dari kawan-kawan Cipayung Plus sangat luar biasa, walaupun akhirnya harus tertunda karena permasalahan di PD Pasar Medan," ujar Rusdi.

Kini dukungan kembali datang dari kelompok millenial yang menamakan diri MPRS. Untuk itu Rusdi mengajak seluruh kader MPRS menyatukan konsep untuk membangun Kota Medan yang lebih baik ke depan.

Pemimpin Medan ke depan, ujar Rusdi, berani dan harus punya sikap serta konsep yang jelas dan tidak mengekor atau meniru. Kenyataannya, ujar Rusdi, saat ini Kota Medan menempati peringkat ke-17 dalam pembangunan di segala bidang.

"Akibatnya Kota Medan tak lagi mampu menarik minta investor untuk menanam investasinya di sini. Untuk itu mari kita bersatu mencari pemimpin yang kuat untuk membuat perubahan di Medan. Konsep saya jelas dengan 3 program prioritas yaitu jalan, banjir dan sampah. Ketiga hal ini menjadi persoalan yang tak pernah tuntas dan hanya bisa diselesaikan oleh pemimpin yang berani dengan konsep pembangunan yang jelas," pungkasnya. (imc/bsk)
Komentar

Berita Terkini