|

104 Orang Belum Ditemukan, Plh Gubernur Sumut Tinjau Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba

Seorang ibu hamil, salah seorang korban selamat atas tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba. Berdasarkan data sementara, korban selamat sebanyak 18 orang dan korban yang belum ditemukan sebanyak 104 orang dan satu orang meninggal dunia. (foto: ist) 

INILAHMEDAN - Simalungun: Pelaksana harian Gubernur Sumut R Sabrina meninjau lokasi dan korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun di Danau Toba, Selasa (19/06/2018). Sabrina mendatangi dua titik posko yakni di Tigaras Kabupaten Simalungun dan Simanindo Kabupaten Samosir.

Sabrina melihat langsung kondisi korban yang selamat dari tragedi tenggelamnya kapal tersebut yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia, 18 orang luka dan 104 orang masih belum ditemukan. Data tersebut tercatat di posko setelah sejumlah pihak melaporkan kehilangan sanak keluarga dan kerabatnya kepada petugas setempat dan kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara saya menyampaikan duka yang mendalam atas musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun dan berharap tim SAR segera menemukan korban yang masih hilang,” ujar Sabrina.

Sabrina juga meminta semua pihak terkait ikut mendorong kesadaran bersama pentingnya keselamatan penumpang dalam hal pelayaran. Sebab standarisasi keselamatan seperti pelampung merupakan keharusan. Tanpa alasan apapun, keamanan harus jadi prioritas.

"Mungkin ke depan kita harus menyadarkan bahwa pelampung itu penting. Kepada pengelola pelayaran juga harus ada. Terutama kepada penumpang, jangan karena merasa dekat, lantas itu tidak penting. Kalau perlu penumpang meminta dan menuntut. Karena kan kita sudah bayar," ujar Sabrina.

Menurutnya, selain pembelajaran terhadap standarisasi penyelamatan pelayaran, seluruh pihak juga harus mempelajari bahwa Danau Toba sebagai satu danau terbesar dunia punya keunikan tersendiri. Hal ini, katanya, karena luasnya sudah mirip seperti laut dengan ombak besar dan angin kencang.

"Kita tidak tahu bagaimana arus di bawah ini. Karena di dalamnya banyak palung. Belum lagi angin cukup kuat karena dikelilingi bukit," sebutnya.

Khusus kepada masyarakat setempat, kata Sabrina, juga jangan menganggap remeh keadaan di Danau Toba. Mengingat kecelakaan yang terjadi pada masa lalu juga memakan korban warga setempat yang punya keahlian berenang.

"Jadi ini agak khusus, walaupun masyarakat di sini jago berenang, menguasai daerahnya, tetapi unsur keselamatan itu masih harus kita utamakan," jelas Sabrina yang juga Sekdaprov Sumut ini.

Sementara Bupati Samosir Rapidin Simbolon menyebutkan setelah kejadian tersebut untuk sementara operasional penyeberangan dari Simanindo-Tigaras dan sebaliknya dihentikan hingga ada konfirmasi lebih lanjut terkait perkembangan terbaru dari korban yang masih belum ditemukan. (imc/bsk)

Komentar

Berita Terkini