Hadir pada penandatanganan MoU tersebut Direktur Kaohsiung Veteran General Hospital (KSVGH) Mr Liu Chun Peng, Dewan Pembina KSVGH Mr Wong Po Seng, Wakil Pembina Yayasan Sosial Angsapura Eddy Chandra, Ketua Umum Yayasan Sosial Angsapura Tony Harsono, Komisaris Utama PT Royal Prima dr Dr I Nyoman EL MKes AIFM, Ketua Yayasan Prima Indonesia Dr Drg Florenly MPH, Komisaris Independen PT Royal Prima Dr Heriyanti SH MKn, Direktur Utama PT Royal Prima Dr Tommy Leonard SH MKn, Direktur RSU Royal Prima Medan diwakili Dr Linda Chiuman MKM, Rektor Universitas Prima Indonesia Dr Chrismis Novalinda Ginting SSit MKes, Direktur RSGM Prima Drg Melisa Sim dan para undangan.
Ketua Yayasan Prima Indonesia Florenly mengatakan kerja sama yang dibangun ini diharapkan dapat menjadi awal kerja sama kedua belah pihak, baik dari segi pendidikan maupun segi dari kesehatan.
"Kerja sama ini juga memungkinkan kerja sama dalam pertukaran pelajar dan tenaga kesehatan," kata Florenly.
Sementara Ketua Pelaksana Departemen Kesehatan Internasional Kaohsiung Veterans General Hospital Wu Dong Lin memaparkan Kaohsiung Veterans General Hospital sedang berkembang alih dari pelayanan disease-based menjadi patient-based.
"Artinya, pasien dilayani lebih awal dan lebih holistik (menyeluruh)," kataWu Dong Lin.
Direktur Utama Kaohsiung Veterans General HospitalLiu Chun Peng menyampaikan besarnya antusias dari pihak Kaohsiung Veterans Generak Hospital atas kerja sama ini.
Penandatanganan MoU dilakukan Liu Chun Peng sebagai pihak yang mewakili Kaohsiung Veterans General Hospital dan Chrismis Novalinda Ginting dari pihak Unpri, Linda Chiuman yang mewakili pihak dari RSU Royal Prima, serta Melisa Sim sebagai pihak RS Gigi dan Mulut Prima.
Di tempat terpisah, Komisaris Utama PT Royal Prima dr Dr I Nyoman EL MKes AIFM mengatakan dengan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan baik di Kaohsiung Veterans General Hospital maupun di RSU Royal Prima, RSGM Prima dan di Unpri.
"Kami mengharapkan dari kerja sama ini juga dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia tenaga kesehatan dokter sehingga dapat meningkatkan kualitas program pendidikan dokter serta pelayanan kesehatan," kata Nyoman. (imc/bsk)
