![]() |
Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mengikuti rapat inflasi virtual bersama Kemendagri di Command Center, Gedung Diskominfosantik, Komplek Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat, Senin (10/28/2024).(foto: sar) |
INILAHMEDAN - Bekasi: Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mengikuti rapat inflasi virtual bersama Kemendagri di Command Center, Gedung Diskominfosantik, Komplek Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat, Senin (10/28/2024).
Didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asda II) Iwan Ridwan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID, turut menganalisa kondisi inflasi di tiap kota dan kabupaten di tiap provinsi.
“Inflasi di Kabupaten Bekasi aman terkendali sampai dengan Nataru (Natal dan Tahun Baru) insyaallah terkendali,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga, sejumlah langkah kongkrit dilakukan seperti bekerja sama dengan daerah produsen agar ketersediaan barang terpenuhi. Beberapa kenaikan menjelang Nataru yaitu pada kebutuhan bahan pokok seperti daging ayam, bawang merah dan cabai.
“Insyaallah kita melakukan upaya, dan bekerja sama dengan daerah produsen untuk bisa menanggulangi kelangkaan bahan pokok,” katanya.
Pemkab Bekasi akan melakukan kerja sama dengan daerah lain di luar Provinsi Jawa Barat. Tak hanya itu, monitoring secara menyeluruh pada tiap pasar akan dilakukan terus menerus.
“Kita akan kerja sama dengan dengan provinsi lain. Kita juga akan monitoring terus untuk mengatasi kelangkaan dan sebagainya. Sehingga tertangani dengan baik. Intinya kondisi di Kabupaten Bekasi aman terkendali,” imbuhnya.
Kepala Bidang Pengendalian Barang Kebutuhan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Helmi Yenti mengatakan, saat ini posisi barang pokok di pasar stabil, di mana harga dan stok berbanding sama.
“Permintaan bagus stoknya juga normal. Kita berharap akan terus stabil sampai Desember 2024,” harapnya.
Sementara itu, berkaitan dengan Nataru, sejumlah antisipasi sudah dibahas secara menyeluruh dengan tim TPID. Untuk komoditas pertanian, pihaknya melakukan koordinasi dengan produsen penghasil cabe dan bawang.
“Karena di bulan Desember itu ada moment Nataru. Di mana permintaan kebutuhan masyarakat naik. Khususnya untuk ayam, telor, cabe, minyak goreng dan gula. Ini yang dibutuhkan masyarakat saat Nataru,” katanya.
Adapun produsen yang bekerja sama dengan Kabupaten Bekasi seperti Garut dan Subang. Dalam mengantisipasi, kerja sama akan dilakukan lintas provinsi ke Magelang, Jawa Tengah khusus untuk komoditi cabai.
“Karena setelah kita amati, kerja sama dengan Garut masih ada kekurangan sekitar 25 persen. Jadi kurangnya akan kita kerjasamakan dengan Magelang,” jelasnya.
Sementara itu, untuk komoditas dari non pertanian, kerja sama dengan BUMN, BUMD juga distributor besar sudah terbangun.
“Khusus untuk komoditas yang berasal dari non pertanian atau produksi seperti minyak, gula. Koordinasi dengan BUMN. Jadi walaupun ada kenaikan harga, tidak signifikan membebani masyarakat,” tukasnya.(imc/sar)