|

Dijadikan Tumbal, Gadis Remaja Diperkosa Satu Keluarga Pemilik Sanggar Seni

kesenian kuda lumping. (foto : dok)

INILAHMEDAN
- Sumsel : Satu keluarga pemilik sanggar kesenian kuda lumping di Sumatera Selatan (Sumsel) memperkosa gadis remaja usia 16 tahun sebagai 'tumbal' pelaris untuk dijadikan penari. 

Peristiwa terjadi pada November 2023 silam. Korban gadis remaja itu berinisial B, warga Kabupaten Musi Rawas, Sumsel. 

Kapolres Musi Rawas melalui Kasatres AKP Herman Junaidi pada pers, Jumat lalu, menuturkan para tersangka pemerkosaan sudah diamankan. 

Tersangka satu keluarga tersebut antara, Tumin (67), Bambang (20), Tugirawati alias Wati (38) dan Desi Yunitasari alias Yuni (26). 

" Korban diperkosa oleh pemilik sanggar kuda lumpung, Tumin (67) dan anak laki-lakinya, Bambang (20)," ungkap AKP Herman. 

Tidak hanya itu, menurut dia pemerkosaan juga turut melibatkan istri Tumin, Wati dan anak perempuannya Yuni. 

Berawal dari korban yang ketika itu sedang latihan kesenian jaranan lalu menginaap di rumah keluarga para tersangka. 

Tumin sebagai pemilik sanggar kuda lumping kemudian mengajak korban melakukan ritual mandi kembang sebagai syarat bergabung di sanggar mereka.

Gadis 16 tahun itu menuruti permintaan tersebut. Tumin menyampaikan kepada korban jika syarat menjadi anggota jaran adalah harus melakukan ritual dengan mandi air kembang dan malamnya harus menginap.

Di hari kejadian, istri dan anak perempuan Tumin sudah menyiapkan kamar dan tempat tidur untuk B menginap.

Saat tengah malam, korban yang sedang tertidur diperkosa oleh Tumin. Namun, rupanya korban berpura-pura tidur karena takut kepada Tumin.

" Korban saat tengah malam diperkosa oleh pelaku ketika tertidur, karena takut korban pun diam dan diancam,” jelas Kasat Reskrim. 

Setelah memperkosa B, Tumin keluar kamar dan ironisnya, anak Tumin yakni Bambang ikut memperkosa B yang ketakutan dalam kamar. Alasan mereka memperkosa B adalah agar sanggar kuda lumping banyak pesanan.

" Istri dan anak pelaku mengetahui kejadian itu dan mereka turut membantu. Alasan mereka sebagai ritual agar sanggar kuda lumpingnya banyak dipesan,” ujarnya.

Disamping itu, belakangan terungkap bahwa pemerkosaan tersebut direkam. Lalu rekaman itu sengaja digunakan untuk mengancam B agar mau melakukan hubungan seksual dengan dua pria.

B pun tak mampu menolak dan hanya menurut karena para tersangka satu keluarga itu pun mengancam akan menyebarkan video pemerkosaan kepada keluarganya. (imc/joey) 


Komentar

Berita Terkini