|

Preman Kamiso Merupakan Pecatan Anggota Polri

Kamiso alias KM. (foto : dok) 

INILAHMEDAN
- Medan : Preman yang ditangkap polisi bernama Kamiso alias KM (49) pelaku pembacokan warga di jalan H Hanif ternyata merupakan pecatan Polri yang juga sebagai Wakil Ketua PAC Pemuda Pancasila Percut Sei Tuan.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan AKP Japri Simamora membenarkan Kamiso merupakan pecatan polisi. Namun, dia tidak mengetahui pasti kapan dipecatnya.

" Iya, sudah lama dipecat. Enggak tahu, sudah lama kali," katanya pada wartawan, kemarin. 

Terkait sebagai Wakil Ketua PAC PP Percut Sei Tuan, dia juga membenarkan hal itu. Dia menyebut korban pembacokan Kamiso itu juga anggota PP.

" Iya (Wakil Ketua PAC PP Percut Sei Tuan), sama-sama PP ini," ungkapnya. 

Dia mengatakan yang bersangkutan telah ditangkap dan ditahan. " Iya, sudah (ditahan)," ungkapnya. 

Sebelumnya, tambahnya, Kamiso sudah sempat ditangkap. Kamiso terjerat kasus penembakan anggota Polsek Medan Barat Aiptu Robin.

Kasus itu terjadi di Jalan Gagak Hitam (Ringroad), Kecamatan Medan Sunggal pada Selasa (27/10/2020). " Iya, masalah penembakan personil polisi di Ringroad," sebutnya. 

Penangkapan Kamiso berawal dari adanya video yang menarasikan emak-emak bentrok dengan preman viral di media sosial. Berdasarkan video peristiwa itu terjadi di pinggir jalan. 

Sejumlah pria dan emak-emak terlibat cekcok. Kemudian, seorang pria bertongkat diduga pelaku pembacokan datang sambil membawa senjata tajam. 

Namun, tak lama, pria tersebut berbalik arah dan ada salah seorang pria tangannya bersimbah darah.

" Rusuh di Jalan Haji Anif, infonya terkait lahan. Para preman datang, bahkan membacok warga," ucap narasi di video itu. 

aksi pembakaran warga. (foto : dok)

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Jhonson Sitompul membenarkan adanya video viral itu. Dia menyebut peristiwa itu terjadi di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan. 

Jhonson mengatakan pihaknya langsung menuju lokasi begitu mendapat informasi. Setiba di lokasi, massa mulai anarkis. Salah seorang warga bernama Rahmantua juga menjadi korban pembacokan.

" Sampai di TKP kami melihat massa sudah mulai anarkis terkait kejadian tersebut, sedangkan pelaku pembacokan ketika kami sampai di TKP sudah melarikan diri. Begitu juga dengan korbannya sudah langsung dibawa oleh warga ke RS," paparnya. 

Dia juga menyebut pihaknya langsung memburu pelaku pembacokan. Tak lama, pelaku berinisial KM akhirnya diringkus. Pihaknya masih menyelidiki adanya kemungkinan pelaku lain dalam kejadian itu.

" Kami bersyukur dengan kecepatan kanit bersama personilnya sekitar pukul 13.00 WIB, pelaku berhasil kami amankan. Kemudian pelaku kami bawa ke kantor untuk proses sidik lebih lanjut," ucapnya. 

Jhonson mengatakan pihaknya masih mendalami motif peristiwa tersebut. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, bentrok dan penganiayaan itu dipicu karena permasalahan penggalian lubang.

Dia menyebut peristiwa itu juga sempat diwarnai dengan aksi bakar ban yang dilakukan oleh warga. Pembakaran ban itu dilakukan di tengah jalan dan sempat membuat arus lalu lintas di wilayah itu terhenti.

" Emosi massa karena korban ini adalah bagian dari warga mereka, sehingga mereka terpancing emosi yang dilampiaskan dengan membakar ban di jalan. Setelah kami datang dengan pihak desa melalui Damkar memadamkan api, lalu lintas kembali normal yang tadinya sempat terhenti akibat pembakaran ban yang dilakukan oleh warga terebut," pungkasnya. (imc/joey)




Komentar

Berita Terkini