|

Wakapolda : Ops Keselamatan Guna TIngkatkan Kesadaran Dan Kepatuhan Masyarakat

Wakapolda Brigjen Armia saat menyematkan lencana Ops Keselamatan Seulawah 2024 pada personil. (foto : dok)

INILAHMEDAN
- Banda Aceh : Wakapolda Aceh Brigjen Armia Fahmi menekankan bahwa Operasi Keselamatan Seulawah 2024 adalah salah satu upaya Ditlantas Polda Aceh meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas. 

Selain itu, operasi ini juga untuk menciptakan kamseltibcarlantas, serta meminimalisir angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas

Demikian disampaikannya saat membacakan amanat Kapolda Aceh dalam apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Seulawah 2024 di Polda Aceh pada Jumat (01/03/2024). 

Ia mengatakan operasi tersebut bukan hanya sekadar tugas, melainkan amanah yang harus dilaksanakan dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab.

Apalagi, sambungnya, tantangan yang dihadapi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat ke depan makin kompleks. Oleh karena itu, gelar pasukan dalam operasi tersebut merupakan langkah awal yang sangat penting untuk memastikan seluruh personil siap dalam segala situasi.

" Sebagai aparat penegak hukum, tugas personil yang terlibat operasi tidak hanya sebatas pada penindakan semata, tetapi lebih dari itu, kita harus mampu menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat dalam berlalu lintas. Kita harus bisa menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas bukanlah suatu beban, melainkan suatu kebutuhan untuk menjamin keselamatan kita semua," imbuhnya. 

Tak lupa ia juga mengajak seluruh personil yang terlibat dalam operasi keselamatan itu untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, integritas dan profesionalisme serta melaksanakan pendekatan humanis dalam setiap tindakan bersosialisasi.

" Lakukan tugas operasi ini dengan penuh tanggung jawab dan humanis, sehingga masyarakat tidak merasa terintimidasi, tetapi justru merasa teredukasi dan terinspirasi untuk ikut serta dalam menciptakan kondisi berlalu lintas yang aman, tertib dan lancar," ujarnya. 

Sementara, Dirlantas Polda Aceh Kombes M Iqbal Alqudusy menambahkan bahwa keselamatan berlalu lintas dan tingkat kepatuhan masyarakat di Aceh terhadap hukum perundang-undangan lalu lintas sangat memprihatinkan.

Dia menjelaskan berdasarkan data pelanggaran lalu lintas (tilang dan teguran) pada 2022 terdapat sebanyak 81.339 kasus. Sedangkan di 2023 sebanyak 163.419 kasus. " Artinya terjadi peningkatan pelanggaran 502 kasus," jelasnya. 

" Dari data pelanggaran itu, apabila tidak dilakukan langkah-langkah strategis guna meningkatkan  keselamatan dan kepatuhan hukum masyarakat, maka akan menimbulkan kerugian, bukan saja korban jiwa, tetapi juga materi," ungkapnya. 

Disebutkannya pula, menjelang bulan suci Ramadan 1445 Hijriah, aktivitas masyarakat tentunya akan meningkat, sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan pada pusat-pusat keramaian.

Hal itu tentu saja sangat berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas dan kamseltibcarlantas. Oleh karena itu, Polda Aceh dan jajaran menyelenggarakan operasi kepolisian kewilayahan dengan sandi 'Keselamatan Seulawah-2024' selama 14 hari, mulai 4—17 Maret mendatang. 

Selain itu, menurutnya, apel gelar pasukan tersebut juga sebagai cipta kondisi menjelang Ramadhan serta untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personil, sarana dan prasarana pendukung, sehingga kegiatan operasi dapat berjalan optimal dan sesuai dengan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan. (imc/joey) 



Komentar

Berita Terkini