![]() |
Sekretaris Komisi 2 DPRD Medan Wong Chun Sen meminta Pemko Medan melakukan penambahan anggaran dalam menangani penyakit TBC (Tuberkulosis).(foto: bsk) |
INILAHMEDAN - Medan: Sekretaris Komisi 2 DPRD Medan Wong Chun Sen meminta Pemko Medan melakukan penambahan anggaran dalam menangani penyakit TBC (Tuberkulosis).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Medan tahun 2022, saat ini sudah ada sekitar 10.100 kasus TB. Di tahun 2023 dari Januari - Juli sudah ada 4000 kasus. Dan September bertambah 3000 kasus sehingga bertambah lagi 7400 kasus penderita TB.
"Ini sangat berbahaya dan perlu menjadi perhatian. Karena jika dibandingkan dengan kasus stunting di mana tahun 2022 dari 550 kasus saat ini tahun 2023 menurun menjadi 298 kasus, tetapi di TBC masih banyak kita temukan," kata Wong Chun Sen saat menghadiri kegiatan komunitas dan pemangku kepentingan jejaring DPPM untuk optimalisasi Pemenuhan Standart Pelayanan Minimal (SPM) terkait layanan TBC di Kota Medan, di Hotel Grand Mercure, Selasa (26/09/2023).
Kecilnya anggaran penanganan TBC di Dinas Kesehatan Kota Medan, kata Wong, perlu menjadi perhatian serius agar Pemko Medan menambahnya.
"Bila perlu dibuatkan Perda tentang TBC. Kita nanti akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Medan supaya segera diusulkan agar penanganan TBC di Kota Medan cepat menurun," kata Wong.
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Medan Focut Fatimah Fitri mengaku angka penyakit TBC di Kota Medan termasuk terbesar dari kota-kota lainnya di Indonesia.
"Kawasan Medan Utara salah satu yang terbanyak penyebaran TBC. Hampir semua wilayah di Medan beresiko terkena TBC," katanya.
Penderita TBC bukan karena faktor ekonomi, karena penyebarannya lewat pernapasan. Orang kaya juga banyak yang kena TBC.
Pocut menyarankan jika ada masyarakat yang mengalami gejala batuk sampai 2 minggu segera berobat ke Puskesmas atau klinik untuk dipastikan apakah kena TBC atau tidak.(imc/bsk)