|

Progres Penataan Kawasan Medan Belawan Bahari Capai 9,1 Persen

Penataan Kawasan Medan Belawan Bahari dan penanganan kemiskinan ekstrim yang dilakukan Kementerian PUPR saat ini progresnya sudah mencapai 9,1 persen.(foto: bsk) 

INILAHMEDAN - Medan: Penataan Kawasan Medan Belawan Bahari dan penanganan kemiskinan ekstrim yang dilakukan Kementerian PUPR saat ini progresnya sudah mencapai 9,1 persen. 

Konsep penanganan secara terintegrasi tersebut mencakup  perbaikan/peningkatan kualitas rumah, penataan kawasan, dan pembangunan pintu air serta pompa.

Guna memastikan penataan berjalan maksimal, Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Nunung Nuryartono dan Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan Kementerian PUPR Edward meninjau ke lokasi penataan kawasan Medan Belawan Bahari, Kamis (21/09/2023).

Tiba di Kantor Lurah Belawan Bahari, Bobby melihat gambar progres pelaksanaan pembangunan yang telah dikerjakan. Direncanakan penataan yang berlangsung dari Juli 2023 ini akan selesai akhir Desember 2023.

Dengan berjalan kaki, Bobby bersama Deputi Kemenko PMK dan Direktur Perumahan PUPR menyusuri jalan yang akan ditata. Terlihat sebagian pemasangan saluran drainase sudah selesai. Penataan kawasan Medan Belawan Bahari ini menggunakan anggaran sebesar Rp18,95 miliar. 

Dalam peninjauan tersebut Bobby menyempatkan berbincang dengan warga yang tinggal di kawasan tersebut. Bobby meminta warga mendukung program ini dan meminta maaf jika selama pengerjaan aktivitas warga terganggu. 

"Kita semua berharap perbaikan kawasan ini dapat selesai di akhir tahun 2023 sesuai perencanaan agar penanganan kemiskinan ekstrim di kawasan Belawan Bahari juga segera teratasi sehingga kehidupan warga di sini lebih baik," ujar Bobby yang hadir didampingi Kadis Perkimtaru Endar Sutan Lubis, Kepala Bappeda Benny Iskandar, Kadis SDABMBK Topan Ginting dan Camat Medan Belawan Yoga Budi Pratama Irawan.

Seperti diketahui Penataan Kawasan Medan Belawan Bahari yang terintegrasi dengan penanganan kemiskinan ekstrim merupakan kolaborasi dari Kementerian PMK, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan dan Pemko Medan. 

Konsep penanganan secara terintegrasi tersebut mencakup konsep perbaikan/peningkatan kualitas rumah, penataan kawasan, pembangunan pintu air, pompa dan penyediaan air bersih serta Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).(imc/bsk) 

Komentar

Berita Terkini