|

3 Gapura Batas Kota Selesai Direvitalisasi, Bikin Menawan dan Jadi Objek Rekreasi

Revitalisasi pembangunan tiga gapura di tiga pintu masuk Kota Medan selesai dilakukan. Selain berdiri kokoh, anggun dan menawan, design ketiga gapura tidak menghilangkan identitas etnis lokal yang ada. (foto: bsk) 


INILAHMEDAN - Medan: Revitalisasi pembangunan tiga gapura di tiga pintu masuk Kota Medan selesai dilakukan. Selain berdiri kokoh, anggun dan menawan, design ketiga gapura tidak menghilangkan identitas etnis lokal yang ada. Bahkan ketiga gapura itu kini sebagai objek rekreasi baru karena dilengkapi dengan taman.

Ada pun ketiga gapura itu yakni Gapura Batas Kota Medan Pinang Baris di Jalan Gatot Subroto (Kampung Lalang), Gapura Batas Kota Medan Amplas (Jalan Sisingamangaraja) dan Gapura Batas Kota Medan Tuntungan (Jalan Jamin Ginting). 

Tidak hanya sebagai tanda batas Kota Medan dengan Kabupaten Deliserdang, ketiga gapura itu juga menjadi lambang, etalase sekaligus identitas ibukota Provinsi Sumatera Utara ini.

“Dengan mengusung identitas etnis lokal, revitalisasi ini menghadirkan etalase sekaligus identitas Kota Medan sejak dari pintu masuk. Selain itu ketiga gapura juga menjadi objek rekreasi baru bagi masyarakat yang masuk mau pun keluar Kota Medan karena dilengkapi dengan taman,” kata Kadis Perumahan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Medan Endar Sutan Lubis, kemarin.

Endar juga menjelaskan konsep desain ketiga gapura, termasuk arti dan makna desain tersebut. Gapura Batas Kota Medan Pinang Baris, jelasnya, bagian kepala bervisi ke masa depan (modern), sedangkan bagian kaki dan badan berlandaskan (berakar) budaya. Sementara arti dan makna desain, paparnya, sepasang menara yang membentuk mata panah sebagai lambang kemajuan dalam pembangunan Kota Medan.

“Kemudian silloute Istana Maimun dan Masjid Raya melambangkan salah satu kejayaan Tanah Deli dan ikon Kota Medan. Selanjutnya, Keris Melayu melambangkan kekuatan dan persatuan. Lalu, warna emas yang melambangkan keberanian dan keberagaman serta motif Gorga yang melambangkan keberagaman dan kultur Batak,” jelasnya.

Gapura Batas Kota Medan Amplas, kata Endar, arti dan makna desainnya tidak jauh berbeda dengan Gapura Batas Kota Medan Pinang Baris. Dikatakannya, gapura tersebut memiliki sepasang menara yang membentuk mata panah melambangkan kemajuan dalam pembangunan Kota Medan, silloute Istana Maimun dan Masjid Raya sebagai salah satu lambang kejayaan Tanah Deli dan ikon Kota Medan. 

Kemudian, imbuhnya, keris Melayu melambangkan kekuatan dan persatuan. Lalu, warna merah ulos melambangkan keberanian dan keberagaman kultur serta motif gorga melambangkan keberagaman kultur.

Sedangkan Gapura Batas Kota Medan Tuntungan, kata Endar, memiliki penyajian sopo angin dan tumbuk lada yang  mengedepankan identitas etnis Karo dan Melayu reduksi. Selain itu, ungkapnya, gapura ini dilengkapi dengan taman persimpangan yang terintegrasi dengan adanya perkerasan, penghijauan serta adanya elemen vertikal dan dilengkapi dengan bangunan sopo angin sebagai simbol adat Karo.(imc/bsk) 

Komentar

Berita Terkini