|

Dampak Kenaikan Harga BBM, Bupati Dairi Dialog Bersama Mahasiswa

Bupati Eddy bersama elemen mahasiswa. (foto : nt) 
INILAHMEDAN - Dairi : Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu bersama unsur forkopimda yang dihadiri Kapolres AKBP Wahyudi Rahman menggelar dialog publik bersama para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi kepemudaan di Gedung Nasional Djauli Manik, Sidikalang, belum lama ini. 

Dialog itu membahas kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan harga BBM  pada 03 September lalu.

Bupati Eddy menegaskan bahwa dialog publik bersama organisasi mahasiswa dan kepemudaan tentu sangat penting dan lebih efektif. Dialog publik yang dilakukan menurut Bupati adalah upaya bersama mencari solusi guna mengambil peran membantu perekonomian masyarakat pasca kenaikan harga BBM.

" Dialog ini sangat penting. Ada diskusi diantara kita sehingga kita bisa menyampaikan resep bersama-sama apa kira-kira kebijakan baru yang akan kita tempuh agar dampak yang diterima oleh masyarakat bisa diredam. Saya pikir ini sangat penting," katanya. 

Ia mengakui bahwa sikap pemerintah dalam menaikkan harga BBM merupakan keputusan yang sulit. Namun, pemerintah tak begitu saja menjatuhkan keputusan menaikkan harga BBM. Pemerintah juga memberikan solusi dimana subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan agar lebih tepat sasaran pada masyarakat yang membutuhkan.

" Bapak Presiden mengumumkan bahwa selama ini subsidi kita naik 3 kali lipat dari Rp 152,5 Triliyun, sekarang sudah menjadi Rp 524,5 Triliyun. Ini sangat berat," sebutnya. 

Dikatakan, selama ini subsidi yang dibebankan kepada pemerintah sudah tidak cukup ditambah kondisi ekonomi pasca covid-19 yang belum pulih. Belum lagi kondisi perang Ukraina dan Rusia yang menyebabkan lalu lintas perdagangan utama menjadi terkendala.

" Subsidi kita sudah tidak cukup. Satu solusi menaikkan kuota, itupun tidak cukup dan diperkirakan akan habis pada Oktober nanti. Maka mau tidak mau pemerintah terpaksa mengambil keputusan berat ini. Tapi Saya siap menerima dan melanjutkan aspirasi adik mahasiswa semua untuk kami sampaikan kepada pimpinan kami yang lebih tinggi," ucapnya. 

Sebelumnya, Firmansyah Lingga dari GMNI mengatakan dialog publik merupakan langkah awal yang dilakukan oleh para organisasi mahasiswa untuk melakukan aksi unjuk rasa.

" Ini merupakan langkah awal dari kita untuk selanjutnya menggelar aksi demonstrasi. Kalau bisa, kami akan melakukan aksi unjuk rasa selama 1 minggu penuh," ujarnya. 

Sementara, Kapolres AKBP Wahyudi Rahman mengapresiasi langkah awal yang dilakukan oleh organisasi mahasiswa dalam melakukan dialog publik dalam mencari solusi pasca kenaikan harga BBM. 

Ia menyebut selaku abdi negara yang tugasnya melayani dan mengayomi masyarakat akan senantiasa menjaga Kamtibmas agar tetap kondusif.

" Dalam kesempatan dialog publik ini bisa menjadi sarana dan komunikasi kita untuk saling memberikan masukan dan saran. Kami TNI dan Polri siap untuk menciptakan kondisi yang kondusif. Dan saat ini kami juga siap memantau penyaluran bantuan, imbas kenaikan BBM ini agar tepat sasaran," pungkasnya. (imc/am/nt))


Komentar

Berita Terkini