| Aktivitas Galian C diduga tanpa izin yang bebas beroperasi. (foto: dok) |
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang dan jajaran terkesan berdiam diri, tanpa pernah melakukan tindakan tegas terhadap para pengusaha galian C di sejumlah lokasi yang berada di beberapa daerah di sana.
Mirisnya lagi, akibat Galian C diduga ilegal tersebut bukan hanya merugikan negara, tetapi merusak lingkungan.
Dari pengamatan, Rabu (15/06/2022) aktifitas Galian C diduga ilegal berlangsung di Dusun II Namo Pinang, Desa Namo Tualang, Kecamatan Biru Biru, Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara.
Informasi warga, aktivitas galian tanah itu sudah berlangsung selama dua minggu lebih. Namun aktifitas itu belum ada tindakan dari pihak pemerintah setempat maupun pihak kepolisian.
Padahal dampak yang ditimbulkan atas aktivitas Galian C itu menyebabkan jalan hancur dan berdebu.
Salah seorang warga yang tinggal di seputaran lokasi galian mengaku cemas dengan adanya aktivitas Galian C tersebut.
"Sudah lama ini beraktivitas, ngeri kali Galian C ini. Bikin rusak jalan dan banyak debu dibuatnya," ungkapnya.
Dia juga heran, mengapa tidak ada tindakan dari pihak Desa Namo Tualang atau Kecamatan Biru Biru. Padahal, truk pengangkut tanah itu setiap hari melintasi di jalan utama Sibiru Biru-Deli Tua.
"Setiap hari puluhan truk melintas di jalan utama itu. Jjalan menjadi rusak serta penuh debu. Apa pemerintah atau pihak kepolisian tidak menindak aktivitas Galian C ini? Setau kita pemilik usaha Galian C ini berinisial AWD," sebutnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Deliserdang Kompol I Kadek ketika dikonfirmasi mengatakan segera menindaklanjuti informasi aktifitas Galian C diduga ilegal itu.
"Terima kasih informasinya, akan kami lakukan penyelidikan dan ditindaklanjuti," ucapnya.
Camat Biru Biru Dhani Mulyawan belum memberi tanggapan soal aktifitas di lokasi Galian C tersebut. (imc/joy)
