|

Gubernur Edy Harapkan Konflik Agraria Diselesaikan Secara Adil

Gibernur Sumut Edy Rahmayadi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi Sumut yang diselenggarakan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumut di Hotel Adi Mulia, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Rabu (20/04/2022).(foto: veri) 


INILAHMEDAN - Medan: Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berharap penanganan sengketa dan konflik agraria di Sumut diselesaikan dengan adil, bermanfaat dan berketetapan hukum, sehingga tidak menimbulkan permasalahan agraria yang terus berkepanjangan.

Hal ini dikatakan Gubernur Edy Rahmayadi saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi Sumut yang diselenggarakan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumut di Hotel Adi Mulia, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Rabu (20/04/2022).

"Ini harus adil, jika tanah itu milik orang yang bukan berhak dan tidak memiliki surat bukti keabsahannya bagaimana langkah-langkah yang dilakukan si pemilik, sesuai peraturan perundangan dan bahkan sebaliknya", jelasnya.

Kemudian bermanfaat, artinya jika tanah itu diserahkan kepada yang berhak akan memberi manfaat sehingga tidak ditemukan adanya tanah yang ditelantarkan si pemilik. Terakhir, berketetapan hukum sehingga keabsahan identitas tanah itu terjamin.

“Harus ada kepastian secara hukum, jika tidak memiliki dokumen yang benar harus ditinggalkan, harus jujur dan ikhlas," tegas Edy.

Selaku Ketua Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Sumut, Edy juga berharap rakor ini mendapatkan formula untuk mempercepat mengatasi masalah agraria di Sumut.

"Kita harus benar-benar menanganinya agar konflik agraria di Sumut tidak menjadi warisan bagi anak cucu kita ke depan," harapnya.

Sementara Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Sumut Askani berharap rakor ini mendapatkan formula untuk penyelesaian konflik agraria di Sumut.

"Kita berharap ada formula terbaru apa saja kendala dan berharap semua pihak mendukungan penyelesaikan konflik agraria di Sumut. Dengan kita bekerja sama tentu tak ada pekerjaan yang rumit dan berat," harap Askani.(imc/bsk)



Komentar

Berita Terkini