|

Ikajara Kota Medan Sampaikan Program Kerja ke Komisi III



INILAHMEDAN - Medan: Para pengurus Ikatan Jaka dan Data (Ikajara) Kota Medan periode 2020 - 2023 melakukan audiensi ke Komisi III DPRD Medan, Selasa (01/12/2020).

Audiensi yang dipimpin Ketua Ikajara Kota Medan Ari Ismail diterima Ketua Komisi III M Rizky Afri Lubis.

Dalam audiensi itu terungkap bahwa keberadaan Ikajara Kota Medan sasaran utamanya sebagai mitra kerja Pemko Medan dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan dan juga Komisi III DPRD Medan.

"Keberadaan Ikajara Kota Medan merupakan mitra kerja Pemko Medan dan Komisi III DPRD Medan dalam mendongkrak PAD di sektor industri pariwisata, kebudayaan, koperasi dan UKM," kata Ketua Ikajara Kota Medan Ari Ismail yang juga Lurah Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan ini.

Ari Ismail juga memaparkan secara umum program kerja yang disusun berdasarkan hasil rapat kerja pertama  pada 14 Nopember 2020 lalu.

Ikajara Kota Medan merupakan ikon wajahnya Kota Medan. Mereka tergabung dari kaum muda mudi milenial yang beradab dan berbudaya dan telah teruji secara profesional oleh juri dari akademisi, kecantikan, pakar kebudayaan, attitude, psikologi, table manner dan lainnya.

Pemilihan jaka dan dara, kata Ismail, bukan hanya dinilai dari wajah elok dipandang mata. Namun dari beberapa aspek penilaian di atas, pemuda pemudi tersebut dipilih untuk mewakili 151 kelurahan yang lanjut seleksi sampai di 21 kecamatan serta juga beberapa tahun terakhir dibuka pendaftaran dari calon pendaftar umum melalui berbagai wadah salah satunya universitas ternama di Kota Medan.

Dan dari 21 pasang jaka dan dara yang terpilih, akan masuk mentoring di dalam karantina selama lebih kurang  10 - 15 hari, sehingga hasil dari masa mentoring (karantina) tersebut di peroleh penilain siapa yg berhak menyandang predikat Jaka & Dara Utama, Intelegensi, Persahabatan, Kepribadian, Harapan I, II, III serta Jaka Dara Finalis, yang mana akan dinobatkan Wali Kota Medan di malam Grand Final pemilihan Jaka dan Dara setiap pelaksanannya.

Adapun sejarah pertama sekali Ikajara terbentuk didukung Wali Kota Medan Bachtiar Djafar pada 1991. Kemudian dilanjutkan Wali Kota Medan Abdillah, Rahudman, Tengku Dzulmi Eldin hingga terakhir pemilihan jaka dan dara tahun 2019 diperingati setiap HUT Kota Medan 1 Juli dan pada tahun 2020 ditiadakan  lkarena seluruh dunia  berdampak pandemi Covid -19.

Sementara Sekretaris Ikajara Kota Medan Denny Mahriza menyampaikan beberapa poin penting hasil rapat kerja Ikajara di antaranya mengenai gedung taman budaya Medan yang
sebelumnya gedung ini milik Pemerintah Provinsi Sumut namun lahannya milik Pemko Medan.

"Saat ini gedung Taman Budaya telah diserahkan kepada Pemko Medan.
Maka ke depan Ikajara berharap bisa bersinergi dengan lintas sanggar budaya yg ada di Medan untuk menghidupkan lagi taman seperti sarana budaya di daerah lain," katanya.

Ikajara, kata Ari Ismail, dapat berkreasi berinovasi dalam memanfaatkan gedung taman budaya sebagai gedung serba guna lintas etnis budaya yang juga bertujuan untuk mempromosikan produk-produk unggulan dari 21 kecamatan di Kota Medan. Seperti kerajinan tangan mengenalkan produk-produk unggulan dinas maupun OPD di Pemko Medan yang digelar kegiatan tahunan dalam peringatan HUT Kota Medan.

Sementara Abdul Rahman Nasution, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Medan, sangat menssuport konsep program kerja tahunan Ikajara.

'Untuk itu tahun 2021 kami akan tetap sinergi dengan Ikajara Kota Medan untuk duduk bersama membahas konsep program kerja yang disampaikan dibahas dalam pembahasan di anggaran maupun dalam rapat dengar pendapat dengan lintas OPD Kota Medan," katanya.(imc/budi)

Komentar

Berita Terkini