|

Didampingi Wakapolda Dan Kabid Humas, Kapolda Paparkan Kinerja 2020


INILAHMEDAN
- Medan : Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin 'me-refleksi' kinerja jajarannya dengan memaparkan secara umum tingkat keberhasilan yang dicapai selama tahun  2020. 

Bertempat di Mako Brimob Jalan KH Wahid Hasyim, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Irjen Martuani didampingi Kabid Humas Kombes Tatan Dirsan dan Wakapolda Brigjen Dadang, Rabu (30/12/20). 

Turut berhadir pula dalam kegiatan itu sejumlah pejabat utama Polda antara lain, Karo Ops Kombes Makmur Ginting, Irwasda Kombes Armia Fahmi dan lainnya beserta para insan pers. 

" Kalo secara teknisnya silahkan tanya kepada direktur saya," ucapnya dalam paparan akhir tahun kinerja Mapoldasu tersebut. 

Ia mengungkapkan selama satu tahun kepemimpinannya, tingkat keberhasilan yang perlu mendapat catatan yakni dalam Pilkada baru baru ini. 

" Saya bangga dengan aman dan lancarnya pelaksanaan Pilkada di sejumlah daerah yang ada di Sumatera Utara ini, terutama di Nias. Di kabupaten terbesar itu tidak ada terdengar sedikitpun riaknya. Tapi kalo sebelumnya di Nias selalu saja ada kericuhan," jelasnya. 

Meski demikian, kekecewaan tak luput dari paparan yang disampaikan oleh jenderal bintang dua itu. Dengan menyinggung acara kopi morning yang digelar dua minggu lalu langsung oleh Kapolda melalui Kabid Humas di lobi utama lantai satu Mapolda. 

" Saya kecewa yang mengatakan bahwasanya ada diskriminatif terhadap media karena terbatasnya dalam undangan kopi morning, kemarin," sebutnya. 

Ia mengatakan tidak ada pendiskriminatif-an terhadap media. Dalam hal ini untuk kopi morning yang digelar itu selain keterbatasan ruang dan tempat, juga masih dalam masa pandemi covid-19. 

Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung hal yang terbaik dan terburuk. Seperti untuk keberhasilan dalam mengungkap jaringan narkotika dan hal terburuk adanya tindakan tegas yang diberikan terhadap anggota yang mengakibatkan pemecatan (PTDH-pemberhentian dengan tidak hormat). 

Namun di akhir paparan yang disampaikan oleh orang nomor satu dijajaran kepolisian Sumatera Utara itu mengisahkan soal kasus perampokan, tapi tidak diekspos media. 

" Cerita ini tidak perlu dijawab hanya untuk direnungkan bagi kita masing-masing," tegasnya sembari mengatakan bahwa kisah itu terjadi di negara Perancis. (imc/joy) 



Komentar

Berita Terkini