Akibat Tekanan Pandemi Covid-19 Ekonomi Indonesia Minus 5,1 %
INILAHMEDAN - Jakarta : Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meramalkan ekonomi Indonesia kuartal II-2020 akan mengalami kontraksi hingga minus 5,1%. Hal itu karena adanya tekanan dari pandemi covid-19 terberat di bulan April dan Mei.
" Pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2020 akan mengalami kontraksi yang berkisar -3,5% hingga -5,1%, dengan titik tengah -3,8%," ujarnya dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI mengenai Laporan Semester I dan Prognosis Semester II Pelaksanaan APBN 2020, kemarin.
Ia mengatakan, sebagaimana dilansir dari wartaekonomi.co.id, dampak pandemi covid-19 terhadap perekononian kita di tahun 2020 ini adalah pertumbuhan yang merosot.
Menurutnya, pelemahan perekonomian karena covid-19 sudah terlihat sejak kuartal I-2020 dimana hanya mampu tumbuh 2,97%. Padahal, tekanan pandemi terlihat di RI baru pada Maret 2020.
" Kami menunjukkan bahwa pada kuartal I sudah terjadi penurunan yang cukup drastis dari adanya covid ini yaitu adanya penurunan pertumbuhan dikisaran 3% atau 2,97%. Ini penurunan cukup tajam dibandingkan rata rata pertumbuhan kita yang berada di atas 5%," jelasnya.
Dengan pertumbuhan dikuartal I hanya 2,97% dan pada kuartal II diproyeksi minus hingga 5,1% dengan titik tengah minus 3,8% maka PDB sepanjang semester I-2020 dipastikan akan minus.
" Sehingga range semester I dari pertumbuhan ekonominya adalah antara -1,1% hingga -0,4%," sebutnya.
Ia berharap dikuartal III bisa mulai ada perbaikan dengan pertumbuhan ke arah positif. Kuartal III diproyeksi bisa tumbuh positif 1,2% hingga minus 1% dan kuartal IV sepenuhnya positif di kisaran 1,6% hingga 3,2%.
" Kuartal III kita berharap akan terjadi pemulihan. Oleh karena itu, nanti proyeksi ekonominya kita masih bisa mencapai range yang mendekati 0 atau bahkan positif yaitu antara -0,4% hingga 1% (full year)," pungkasnya. (***/imc)