|

Rokarnas DKPP Tekankan Pemilu Titik Penting Demokrasi


INILAHMEDAN - Jakarta : Menteri Dalam Negeri HM Tito Karnavian mengatakan Pemilu merupakan titik penting dalam sebuah demokrasi.

Hal itu dikatakannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan laporan kinerja Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) 2019 di Hotel Grand Mercure Baycity, Jakarta Utara, Sabtu (14/12/2019).

" Kita tahu bahwa kita adalah negara demokrasi. Semenjak tahun 1998, kita sudah menganut demokrasi yang lebih bebas dibandingkan pada masa orba (orde baru) dan kita paham bahwa di dalam demokrasi, titik terpenting dari demokrasi itu adalah pemilihan umum. Sistem kedaulatan di tangan rakyat, yang berbeda dengan sistem otokrasi atau oligarki. Jadi pemilihan umum ini adalah bagian yang sangat penting,” ujarnya.

Ia menilai pentingnya Pemilu pada sistem demokrasi di Indonesia perlu ditunjang dengan kekompakan penyelenggara dalam mensukseskan helatan demokrasi tersebut.

" Nah ini, suatu pemilihan umum bisa sukses kalau unsur-unsur orkestrasi kekompakkan setiap yang menjalankan elemen dengan baik, yang paling utama adalah Penyelenggaraan Pemilu, KPU, Bawaslu, DKPP sampai ke MK,” jelasnya.

Tak hanya itu, kesuksesan Pemilu juga perlu ditunjang oleh peserta pemilu maupun Partai Politik yang maju dalam kontestasi pesta demokrasi. Para peserta harus bermain sehat agar tercipta hasil demokrasi yang sehat pula.

" Para kontestan, Parpol atau pasangan calon, mereka harus bisa memainkan peran untuk bermain secara sehat, siap untuk menang dan kalah, mudah diucapkan, pelaksanannya tidak ada yang mau siap kalah. Semua siap menang, mana mau untuk kalah, kira-kira begitu," sebutnya.

Dalam hal kesiapan dan dukungan Pemerintah, utamanya dalam pelaksanaan Pilkada pada 2020 akan digelar di 270 daerah. Perlu didukung dengan kesiapan anggaran APBD masing-masing daerah, salah satunya melalui Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).

" Kesiapan dari Pemerintah terutama sarana prasarana, anggaran dan lain-lain, contoh tahun depan kita menghadapi 270 Pilkada, dari sekarang kami sudah menggenjot semua kepala daerah. Karena bulan ini penting mereka sudah harus mengalokasikan APBD dan menetapkan APBD secepat mungkin. Dalam APBD itu harus sudah masuk komponen untuk penyelenggaraan Pilkada,” paparnya.

Begitu juga dengan pengamanan menjadi aspek penting dalam mensukseskan Pemilu. Perencanaan perlu dibuat sedetail mungkin, termasuk memetakan area rawan konflik.

Masyarakat juga memiliki peranan yang penting untuk menyukseskan Pemilu maupun Pilkada. " Peran dari para tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri untuk menyambut sebagai pesta demokrasi, dalam prakteknya, bisa terjadi polarisasi, keterbelahan. Saya menyampaikan dalam berbagai kesempatan, Pemilu maupun Pilkada itu memang boleh beda pendapat, tapi tidak memecah belah persatuan,” katanya.

Ia juga turut menitipkan pesan terhadap insan media sebagai salah satu pilar dalam demokrasi dalam menjalankan jurnalisme damai untuk mewartakan.   Tak hanya itu, netizen juga diminta untuk bijak dalam menggunakan media sosialnya sehingga tidak menyebarkan hoaks.

Media harus mendinginkan, apalagi sekarang diwarnai dengan media sosial yang sulit dikendalikan, setiap orang bisa menjadi citizen journalist. " Kita tahu bagaimana ganasnya medsos dan hoaks pada Pemilu 2019 dan hoaks ini provokatif yang bisa membuat terjadinya potensi konflik," tukasnya. (rel/zoy)

Komentar

Berita Terkini