|

Seminar FTIK Unpri: Bisnis Pasar Digital Punya Tantangan Besar


INILAHMEDAN - Medan: Pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 143,26 juta jiwa dari total 260 juta jiwa penduduk. Mereka bisa mengembangkan 5 sektor kunci ekonomi internet. Seperti online travel, online media, ride hailing, e-commerce dan digital financial services.
   
Namun sayangnya, problem utama yang dihadapi juga sangat besar. Terutama sumber daya manusia (SDM), fasilitas, pasar (market), regulasi dan undang-undang serta modal.
   
Demikian guru besar Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Prof Dr Ir Budi Santoso ME pada Seminar Nasional Inovasi yang diadakan Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer Universitas Prima Indonesia (FTIK Unpri) di Istana Koki Medan Jalan T Cik Ditiro Medan, kemarin.
   
Hadir pada seminar itu Rektor Unpri Dr Chrismis Novalinda Ginting SSiT MKes, Dekan FTIK Unpri Abdi Dharma SKom, Staf FTIK Winda Nia Purba dan para staf pengajar TTIK.

Seminar juga menghadirkan, Rektor Universitas Bina Sarana Informatika Mochammad Wahyudi dan CEO Pak Tani Digital Yosephine Natalitha Sembiring.

Prof Budi Santoso menjelaskan di era industri 4.0 ditandai dengan perkembangan Bisnis Startup di Indonesia. Sedangkan dalam revolusi industri ada 5 tantangan besar yang dihadapi saat ini di Indonesia. Yakni lemahnya talenta, aturan yang terlalu birokratis dan rumit, konsumen yang tidak mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan, konsumen yang latah dan jaringan logistik yang tidak andal. 
   
Sementara CEO Pak Tani Digital Yosephine Natalitha mengaku pasar digital pertanian Indonesia masalah umum yang dihadapi sekira 26 juta petani yang didominansi para petani senior berumur 35 tahun ke atas (petani tua 87,14%  lebih sesuai data BPS 2015).
   
Ironisnya, generasi muda sudah tidak mau lagi menjadi petani muda penerus bangsa. Artinya, regenerasi petani berkisar 2% per tahun. Mereka hanyalah petani kecil dengan lahan di bawah 0,5 hektar.

Sementara Dekan FTIK Unpri Abdi Dharma SKom mengatakaan transformasi digital yang setiap hari makin maju dan canggih memang memiliki banyak manfaat untuk perkembangan dunia bisnis. Namun transformasi ini bisa menjadi sebuah tantangan yang cukup berarti.
   
"Melihat tantangan tersebut, FTIK Unpri mempersiapkan SDM para dosen untuk menghasilkan lulusan yang andal. Karena itu, kami selalu menggelar berbagai seminar," kata Abdi.

Ketua BPH UNPRI Dr Tommy Leonard SH MKn mengatakan, pihaknya bangga dengan kegiatan yang diselenggarakan FTIK Unpri untuk menghasilkan lulusan yang andal di bidangnya.
   
Dikatakan Tommy, Unpri harus mampu menghasilkan lulusan FTIK  yang memiliki nilai tambah sesuai kebutuhan pasar kerja.
"Artinya lulusan FTIK Unpri yang berkarakter, kompeten dan inovatif," katanya.

Tommy berharap, melalui kajian kegiatan seminar Inovasi FTIK Unpri, baik dosen maupun mahasiswa mendapatkan pencerahan dan peningkatan pemahaman serta pengetahuan yang cukup luas dalam hal bisnis pasar digital. (imc/bsk)


Komentar

Berita Terkini