|

Gubernur Sumut Luruskan Informasi Wisata Halal Danau Toba

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat menjawab pertanyaan wartawan terkait wisata halal di Danau Toba di Kantor DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Rabu (04/09/2019). (foto: ist)


INILAHMEDAN - Medan: Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meluruskan informasi mengenai pariwisata Danau Toba. Menurut Edy, dirinya tidak pernah mengatakan akan menerapkan wisata halal atau wisata syariah di Danau Toba.

“Apa pernah anda dengar saya bilang mau membuat Danau Toba syariah?” tanya Gubernur Edy Rahmayadi kepada wartawan yang bertanya tentang wisata halal yang menjadi polemik di masyarakat di gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Rabu (04/09/2019).

Selaku Gubernur, Edy sangat menyadari bahwa masyarakat Sumut beragam. Ada kabupaten/kota yang masyarakatnya mayoritas Muslim, ada pula yang mayoritas Nasrani. Sehingga tidak mungkin dirinya melontarkan hal seperti itu.

Menurutnya ada kesalahpahaman informasi atas apa yang disampaikannya kepada wartawan. Edy menjelaskan, usai kunjungan Presiden Jokowi ke Danau Toba beberapa waktu lalu, ia ditanya wartawan mengenai apa tindakannya sebagai Gubernur terkait Danau Toba sebagai wisata unggulan.

Edy pun menjawab ada dua hal utama yang perlu diperhatikan mengenai wisata Danau Toba. Pertama mengenai wisatawan mana yang paling banyak datang ke Danau Toba. Dia mencontohkan, jika wisatawan Malaysia yang paling banyak datang segala keperluannya harus dipersiapkan. Hal itu tentu saja perlu disesuaikan dengan kebiasaan dan kebudayaan wisatawan yang datang. Sehingga wisatawan bisa nyaman dan akan kembali lagi ke Danau Toba. Begitu pula dengan wisatawan dari negara lain yang datang.

Kedua, mengenai infrastuktur. Menurutnya infrasturktur sebagai konsep pariwisata harus disiapkan juga. “Harus siap infrastruktur akomodasi yang representatif,” kata Edy sembari menegaskan kembali dirinya tidak pernah menyampaikan tentang rencana menerapkan wisata halal di Danau Toba.

Edy berharap kepada semua pihak agar polemik ini segera berakhir. Jika terus berlanjut dikhawatirkan akan berpotensi menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat Sumut. Edy juga mengingatkan masyarakat untuk tidak percaya dengan fitnah dan hasutan.

“Jangan pernah percaya dengan hasutan dan fitnah,” tegas Edy. (imc/bsk)



Komentar

Berita Terkini