Anak, Harta Berharga yang Dimiliki Orang Tua
INILAHMEDAN - Medan: Setiap anak pada dasarnya terlahir memiliki potensi yang baik. Namun akibat pola asuh dan lingkungan yang salah, masa perkembangan anak bisa saja menyalah. Untuk itu, para orang tua harus lebih meningkatkan kepedulian dan pemenuhan kebutuhan serta perlindungan terhadap anak.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, ketika menghadiri acara Hari Anak Nasional (HAN) 2016 di Gedung Dharma Wanita Jalan Rotan Medan, Selasa (29/11/2016).
Akhyar sangat menyambut baik digelarnya HAN ini. Apalagi ada 3 isu yang disoroti yakni kekerasan seksual anak, perkawinan anak dan prostitusi anak.
Kata Akhyar, anak adalah harta berharga yang dimiliki orang tua. Anak harus dijaga dan dilindungi dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga. Tapi tidak sedikit anak yang disiksa, ditelantarkan dan dipaksa bekerja, bahkan dibunuh oleh orang tuanya sendiri.
"Melalui peringatan Hari Anak Nasional, saya mengajak kita semua, terutama para orang tua mengakhiri (stop) kekerasan terhadap anak maupun mengeksploitasi mereka. Marilah kita lebih meningkatkan kepedulian dan pemenuhan serta memberikan perlindungan kepada anak-anak kita,” kata Akhyar.
Ada pun hak-hak anak yang harus dipenuhi dan dilindungi antara lain hak untuk bermain. Lalu hak untuk mendapat pendidikan dan perlindungan, mendapatkan nama dan identitas, hak mendapatkan makanan, akses kesehatan dan rekreasi. Di samping itu hak untuk berkembang memiliki peran yang sesuai dengan kemampuan dan intelektual serta perkembangan usianya.
Dikatakan Akhyar, setiap orang tua pasti bersyukur jika anak-anaknya menjadi generasi yang unggul, beriman dan bertakwa kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dengan tetap menjunjung tinggi akhlak mulia dan nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari.
“Jadikan kearifan lokal sebagai solusi dalam menyikapi dampak negatif globalisasi,” katanya.
Menurut Akhyar, sejak 2010 sampai 2014, Kota Medan telah berkomitmen untuk mewujudkan 1 kelurahan di 21 kecamatan menjadi kelurahan layak anak. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk menjamin pemenuhan atas hak anak tersebut.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan, Muslim Harahap, mengatakan, pada peringatan HAN 2016 pihaknya menggelar beberapa kegiatan seperti lomba mewarnai, fashion show, menyanyi serta lomba pidato berbahasa Inggris.
“Kegiatan ini kita khususkan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Ada sekitar 200 peserta yang mengikuti berasal dari tingkat SD, SMP dan SMA. Kita harapkan kegiatan ini memberikan manfaat bagi mereka. Sebagai contoh, anak yang menjuarai lomba pidato berbahasa Inggris, dia berasal dari keluarga kurang mampu. Hadiah sepeda yang diterima tentunya dapat dipergunakan sebagai transportasi ke sekolah,” jelas Muslim. (bsk)