INILAHMEDAN: Donald Trump kembali bikin kontroversi. Kata dia, orang-orang yang mendukung kepemilikan senjata bisa menghentikan Hillary Clinton di Pilpres AS.
Pernyataan kandidat Presiden dari Partai Republik ini dianggap banyak kalangan berbahaya. Trump mengatakan hal itu terkait pemilihan hakim agung AS. Media-media di AS mengkhawatirkan pernyataan Trump. Apakah pernyataan itu hanya bercanda atau Hillary Clinton dan hakim agung pilihannya dapat ditembak.
Tim kampanye Trump segera melakukan klarifikasi atas pernyataan tersebut dengan menyebut maksud dari Trump adalah dukungan pada hak kepemilikan senjata akan berpengaruh pada dukungan suara.
"Ini yang disebut sebagai kekuatan penyatuan. Amandemen kedua akan memberikan kekuatan politik yang besar," kata penesehat komunikasi Trump, Jason Miler.
Manajer kampanye Hillary, Robby Mok, akhirnya menyerang pihak Trump karena dianggap menggunakan kalimat berbahaya. (bbsk)
