Tempat Rehabilitasi Narkotika di Indonesia, 20 Persen Penghuninya Warga Sumut
INILAHMEDAN - Medan: Kasus Penyalahgunaan narkotika di Sumatera Utara (Sumut) sudah sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan pendataan yang dilakukan di seluruh tempat rehabilitasi narkotika di Indonesia, sebanyak 20 persen penghuninya merupakan warga Sumut.
"Peredaran narkotika saat ini sudah dalam tahap mengkhawatirkan, termasuk Sumatera Utara. Sekitar 20 persen penghuni tempat rehabilitasi narkoba di Indonesia adalah warga Sumut," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumut, Brigadir Jendral Andi Loedianto ketika berbicara di hadapan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan Wakil Wali Kota Medan Akhyarn Nasution, Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Dandim 0201/BS Kol Inf Maulana Ridwan, Sekda Kota Medan Syaiful Bahri Lubis serta jajaran pimpinan SKPD serta camat tentang peredaran narkoba di wilayah Sumatera Utara termasuk Medan di Balai Kota Medan, Rabu (13/04/2016).
Atas dasar itu, Andi ngotot agar tempat rehabilitasi narkotika dibangun di Sumut.
“Alhamdulillah, keinginan itu akhirnya terwujud. Kita saat ini memiliki tempat rehabilitasi di Lubuk Pakam. Tempat itu bisa menampung 150 orang untuk menjalani perawatan. Insya Allah tahun ini sudah bisa dioperasikan,” ungkapnya.
Dia berharap dukungan semua pihak untuk mensosialisasikan bahaya narkotika. Di Kota Medan, dia melihat banyak running tex yang bisa digunakan sebagai media mensosialisasikannya, begitu juga dengan pihak bank. Begitu warga membuka ATM, pesan layanan akan bahaya narkoba langsung terlihat masyarakat di layar ATM.
Meski bukan asli orang Medan, namun Andi punya obsesi agar Kota Medan bisa bersih dari narkoba. Hal itu bisa dimulai dari Pemko Medan. Untuk itu tes urine harus terus dilakukan.
Menurut dia, tes urine bukanlah momok. Sebab, saat ini sudah ditemukan 38 jenis baru narkoba dan terakhir ditangkap bentuknya seperti permen hexos.
Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin sangat mendukung dan mengapresiasi keinginan BNN tersebut. Pemko Medan siap mendukungnya. Sebab Eldin pun ingin ibukota Provinsi Sumatera Utara ini bersih dari narkoba.
Untuk mewujudkannya, Eldin setuju dilakukan dari apratur pemerintah.
“Apabila aparatur pemerintah bersih narkoba, insya Allah akan memotivasi masyarakat untuk bersih dari narkoba. Jadi saya setuju dan mendukung dilakukannya tes urine,” ujar Wali Kota.
Sebagai bentuk dukungan bersih narkoba, Eldin akan mencanangkan penandatangan fakta integritas Pemko Medan bersih narkoba. Penandatangan itu dilakukan pada saat upacara bendera di lapangan Merdeka Medan, Senin (18/4).
“Penandatanganan fakta integritas ini sebagai bentuk komitmen kita untuk menjauhi narkoba,” terangnya.
Sementara itu Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menjelaskan, berdasarkan mapping yang telah dilakukan, ada 76 wilayah padat penduduk di wilayah hukum Polresta Medan yang ditengarai sebagai tempat peredaran narkoba. Karena itulah Mardiaz minta bantuan camat, kapolsek, danramil, babinsa, babinkantibmas serta kepala lingkungan. bsk