INILAHMEDAN - Padangsidimpuan: Seorang ayah di Kota Padangsidempuan tega menjadikan dua orang putrinya yang berusia belasan tahun sebagai budak seksnya. Ayah biadab itu melakukannya berkali-kali di hadapan putri bungsunya.Duh..!
Aksi biadab Adol terungkap berdasarkan pengakuan putrinya, Suci (14), sebut saja begitu, dan adiknya, Evi (13), juga sebut saja begitu. Keduanya mengaku kalau ayahnya berkali-kali meniduri mereka.
"Perlakuan ayah sama kami sebenarnya sudah lama terjadi. Bahkan semasa kami masih tinggal di Madina (Mandailing Natal)," ungkap Suci didampingi adiknya kepada Orbit yang menemuinya di kantor Yayasan Burangir, salah satu LSM Perlindungan Anak dan Perempuan, Jumat (19/02/2016).
Sementara, menurut Evi, sang adik, ayahnya ada tiga kali berbuat tidak senonoh kepadanya. Kepada kakaknya, Suci, ayahnya ada dua kali melampiaskan nafsu bejatnya. Suci juga membenarkan apa yang dikatakan adiknya itu.
Kata Evi, ayahnya terakhir kali menidurinya ketika mereka belum genap dua bulan menetap di Padangsidempuan. Sementara Suci mengaku kalau ayahnya menidurinya sewaktu mereka masih tinggal di Madina.
"Tapi adik saya (Evi) mengaku digituin lagi sama bapak," timpal Suci yang ikut menjadi tulang punggung keluarga sejak ibunya meninggal dunia 9 tahun silam.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Burangir, Fitri Lenniwati Harahap, didampingi Sekretaris Eksekutif Juli Herniatman Zega, mengatakan, kasus tak senonoh yang diduga dilakukan ayah kepada dua putrinya ini terungkap berawal dari cerita-cerita di masyarakat.
Lalu mereka bersama pihak kepolisian Kota Padangsidempuan mencari tahu kebenarannya. Setelah pihak kepolisian menanyakan langsung kepada anak-anak yang bersangkutan, polisi mendapat cerita yang sama. Kemudian polisi meringkus Adol.
“Polisi sudah menginterogasinya. Namun pelaku tidak mengakui perbuatannya. Padahal kedua putrinya sudah mengakui dan memberikan keterangan,” ucap Fitri.
Aksi bejat Adol juga diakui putri bungsunya, sebut saja L, yang baru berusia 9 tahun. Bahkan L sempat beberapa kali melihat ayahnya saat menggagahi kedua kakaknya.
“Iya, kakakku memang ada digituin sama bapak. Tapi aku gak mau kalau bapakku dipenjara,” ujar gadis kecil itu.
Sementara itu, Adol yang diinterogasi petugas Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Padangsidimpuan, Jumat (19/02/2016), membantah kalau dirinya melakukan pencabulan kepada kedua putrinya.
Terkait pengakuan ketiga putrinya, Adol yang sehari-hari bekerja sebagai petani tetap tidak mengakui perbuatannya, meski berdasarkan pemeriksaan visum positif membenarkan perbuatan bejat yang dilakukannya kepada kedua putrinya.
“Apa itu visum? Saya tidak tahu itu. Saya tidak bisa baca tulis. Kalau itu (mencabuli), tidak ada saya lakukan meski saya sudah menduga 9 tahun. Aku sayang anak-anakku. Tidak ada aku lakukan seperti itu, kalau memukul memang ada,” ucapnya.
“Biarpun bodoh, aku tidak ada begitu-begitu. Anak-anak memang tidak sekolah. Biaya hidup kami susah, beras saja ada seharisudah syukur,” sambungnya.
Kapolres Padangsidempuan, AKBP M Helmi Lubis melalui Kasat Reskrim dan Kanit PPA Iptu Maria Marpaung, mengatakan, pengakuan kedua korban ditambah keterangan anak bungsu pelaku sudah menguatkan meski pelaku tetap menolak mengaku.
“Bahkan sudah ada dua orang lain yang akan memberikan kesaksiannya. Penuturan korban, mereka saling menyaksikan saat menerima perbuatan keji sang ayah," katanya. Pds