INILAHMEDAN - Medan: Tujuh anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) gadungan ini memang tergolong keji. Selain memperkosa para janda yang menjadi korbannya, para bajingan itu juga menyiksa dan memaksa adegan seksual.
"Setelah diperkosa, beberapa pelaku menusuk kemaluan korban dengan botol. Korban juga dipaksa untuk berguling-guling dengan kondisi kemaluan masih tertusuk botol," kata Kepala Kepolisian Resort Kota Medan, Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto, Kamis (21/1/2016).
Dari hasil pemeriksaan sementara, para pelaku sudah lebih dari empat kali beraksi. Tiap kali beraksi, para korban diancam dengan senjata jenis airsoftgun.
"Setelah diancam dengan senjata airsoftgun, korban yang perempuan dibawa ke satu gubuk yang ada di lokasi sepi. Di sana, setelah diperkosa dan disuruh berguling-guling, korban dibuang di tengah jalan," ungkap Mardiaz.
Para tersangka yang kebetulan melakukan aksi pemerkosaan dan penyiksaan di antaranya Ivan dan Suharyadi. Namun keduanya sempat tak mengakui perbuatannya. Mereka berdalih hanya ikut-ikutan saja.
"Kami enggak ada memperkosa pak. Cuma ikut aja," kata tersangka Ivan.
Mendengar hal itu, Kapolresta sempat marah. Ia kemudian membentak kedua pelaku hingga akhirnya kedua penjahat kambuhan itu mengaku.
"Memang ada kami perkosa pak. Khilaf kami," kata kedua tersangka. tmc
