|

Pahlawan Olahraga Peraih Emas PON 2024 Dihargai Pemko Medan Rp10 Juta, Porserosi Medan: Miris

sekadarnya' ini memantik reaksi keras Ketua Umum Pengkot Porserosi Medan Eko Yudhistira.(foto: dok)

INILAHMEDAN - Medan: Pahlawan olahraga mengharumkan nama Kota Medan dan Sumut di kancah nasional. Medali emas digondol atlet dari cabang olahraga sepatu roda pada PON Aceh - Sumut 2024 lalu. Namun perjuangan sang pahlawan hanya dihargai Pemko Medan Rp10 juta sebagai bonus. Sungguh miris!

Pemberian bonus atau tali asih ini dipertontonkan Wali Kota Medan Rico Waas pada pembukaan Porkot XV 2025 di Lapangan Merdeka Medan, Sabtu (11/10/2025).

Nominal tali asih yang 'sekadarnya' ini memantik reaksi keras Ketua Umum Pengkot Porserosi Medan Eko Yudhistira, Minggu (12/10/2025).

"Ini sangat miris. Bahkan untuk membeli sepatu roda atlet saja uang itu gak cukup. Padahal mereka ini patriot lho. Mereka pahlawan olahraga yang mengharumkan Kota Medan dan Sumatera Utara. Kok dihargai segitu," kata Eko Yudhistira.

Pemberian bonus atlet ini, kata Eko, berbanding terbalik dengan bonus peraih medali emas pada PON Papua. Lewat Wali Kota Medan sebelumnya, peraih emas mendapat bonus Rp50 juta.

"Kalaulah ada kebijakan efisiensi anggaran, saya pikir olahraga tidak menjadi bagian dari itu. Yang perlu diefisiensi adalah kegiatan birokrasi yang tidak perlu. Bidang olahraga adalah program positif yang digaungkan pemerintah dan menyentuh kebutuhan batin rakyat ," katanya.

Eko justeru mempertanyakan tagline 'Medan Kota Atlet'. Fakta kalau kerja keras atlet hanya dihargai Rp10 juta, kata Eko, menjadi paradoks dengan tagline itu sendiri.

"Kayaknya gak perlu lagilah pakai tagline itu. Kesuksesan atlet saja dihargai segitu," katanya.

Jika kita bandingan dengan Kabupaten Deliserdang, Sergai dan Kota Binjai, sebut Eko, apresiasi mereka jauh lebih tinggi dengan apa yang dilakukan Kota Medan.

"Jadi kami meminta Pemko Medan mengevaluasi ulang atas tali asih untuk atlet berprestasi," katanya.(imc/bsk)

Komentar

Berita Terkini