|

Pakpak Bharat - Universitas Syah Kuala Bangun Kerja Sama Pengembangan Tanaman Nilam

Wakil Bupati Pakpak Bharat Mutsyuhito Solin mengunjungi pusat Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syah Kuala, Banda Aceh, kemarin. Wakil Bupati diterima Kepala ARC Universitas Syah Kuala Syaifullah Muhammad.(foto: manik) 

INILAHMEDAN - Medan: Wakil Bupati Pakpak Bharat Mutsyuhito Solin mengunjungi pusat Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syah Kuala, Banda Aceh, kemarin. Wakil Bupati diterima Kepala ARC Universitas Syah Kuala Syaifullah Muhammad. 

Hasil dari pertemuan itu membangun kerja sama antara Pemkab Pakpak Bharat dengan Universitas Syah Kuala tentang pengembangan tanaman nilam. 

Kepada Syaifullah, Mutsyuhito menjelaskan kondisi pengembangan dan pengelolaan nilam Pakpak Bharat yang masih dilakukan secara sederhana dan tradisional sehingga mempengaruhi kualitas minyak atsiri yang dihasilkan. Kemudian berdampak pada rendahnya nilai jual minyak dimaksud. 

Mutayuhito berencana Pemkab Pakpak Bharat menginginkan adanya sebuah sistem dan pola pembudidayaan nilam hingga kehilirisasinya guna menjamin kesejahteraan para petani nilam.

Sementara Syaifullah Muhammad selaku Ketua ARC Universitas Syah Kuala berjanji pihaknya akan membantu Pemkab Pakpak Bharat dalam mengembangkan tanaman nilam yang berkualitas tinggi sesuai standar yang dibutuhkan pasar dunia saat ini.

Dia juga berkisah tentang peta perjalanan panjang dari penelitian nilam yang mereka lakukan. Kebermanfaatan publik dihadirkan lewat keterlibatan banyak pihak mulai dari hulu ke hilir pada pengembangan inovasi pengolahan nilam.

"Saat ini ada 6 desa dan 285 petani nilam di Aceh yang mendapatkan pembinaan di bawah ARC sehingga mampu melakukan ekspor sebanyak 21 kali. Kalau dulu petani menyuling nilam menggunakan drum, hasilnya hitam," kata Syaifulah. 

Tapi saat ini, kata dia, petani sudah memakai stainless sehingga hasilnya lebih jernih sehingga lebih mahal. 

"Yang tadinya para pengumpul minyak nilam menentukan harga sesuka hati, sekarang bisa lebih stabil, karena di pasaran harga minyak tetap stabil. Dari sini juga kami di ARC mulai berfikir bahwa kami harus membuat produk turunan agar minyak nilam dari petani bisa terus diserap dengan harga stabil," jelas Syaifullah. 

Syafullah mengungkapkan saat ini ARC telah memiliki jenis produk, termasuk parfum, perawat kulit, sabun, cairan cuci tangan, hingga pengharum ruangan. 

"Parfum nilam paling banyak laku di pasaran, mencapai 40 persen dari total produk," ungkapnya.(imc/manik) 

Komentar

Berita Terkini