|

Pemkab Deli Serdang tak Peduli, Majelis Kebudayaan 'Mati Suri'

Pelantikan pengurus MKDS Periode 2021 - 2024.(foto: dok) 

INILAHMEDAN - Deliserdang: Wakil Ketua II Majelis Kebudayaan Deli Serdang (MKDS) Jenda Bangun mempertanyakan sikap Pemkab Deliserdang atas lembaga yang dibuatnya tersebut. 

Pasalnya, MKDS sebagai entitas budaya yang menjadi mitra kerja Pemkab Deliserdang seakan 'mati suri' dan tidak dapat bergerak. 

“Heran juga kita, legalitas jelas namun tidak bergerak,“ ujar budayawan muda Deliserdang ini, Kamis (02/05/2024).

MKDS resmi berdiri melalui Keputusan Bupati nomor 429 tahun 2021 tanggal 31 Desember 2021. Peresmiannya dilakukan HMA Yusuf Siregar di halaman Museum Daerah ditumpangkan dengan acara lain gaweannya Dinas Budporapar.

Sejak diresmikan, MKDS berjuang dalam kevakuman anggaran serta sekretariat yang tidak jelas keberadaanya.

“Ketika ada dialog budaya di Ampi Teater, Ashari Tambunan merencanakan sekretariat di rumah pejabat yang sedang renovasi. Menunggu selesainya rumah itu, pengurus MKDS rapat berpindah-pindah tempat,“ ujarnya.

Semangat untuk berbuat sudah diperlihatkan parapengurus. Namun respon kecil sekelas sekretariat pun tidak terjawab. Ditawarkan di Ampi Teater di museum dan terakhir di lokasi kuliner. 

“Suatu ketika saat berkumpul di lokasi terakhir ini, ada petugas dinas meminta mengosongkan ruangan tanpa menyebutkan alternatif ruangan lain,“ ujarnya.

Pengurus sejatinya tetap berupaya guna menjalankan amanah keputusan bupati. Bahkan rapat di kafe pencucian kendaraan pun dilalukan guna keberlangsungan lembaga ini.

Koordinasi dengan pengarah MKDS yakni Kabid Kebudayaan Dinas Budporapar Afry Deliansyah Nasution rutin dilakukan. 

“Teknis dan administrasi MKDS dapat dilakukan dengan baik termasuk program kerja serta AD/ART, “ ujarnya      

Budayawan dan jurnalis senior ini menilai ada kecenderungan lembaga kebudayaaan ini memang sengaja dibiarkan seperti itu. 

Menurutnya, MKDS memiliki peran vital dalam memelihara dan mempromosikan warisan budaya yang kaya di Kabupaten Deliserdang. Apalagi Deliserdang dikenal dengan gudangnya seniman dan pegiat seni budaya. Namun keberadaan MKDS sebagai lembaga tempat bernaungnya pegiat seni dan kebudayaan malah tidak mendapat perhatian.

"Bagaimana mungkin kita membuat program-program seni dan budaya jika tidak didukung anggaran dari pemerintah Kabupaten Deliserdang,"  katanya.(imc/bsk) 



Komentar

Berita Terkini