Anggota DPRD Medan Hendra DS.(foto: dok) |
INILAHMEDAN - Medan: Anggota DPRD Medan Hendra DS menilai proyek pengerjaan drainase dengan sistem U-Ditch di Kota Medan perlu ditinjau ulang. Proyek yang digagas untuk mengatasi banjir di Medan itu ternyata belum berhasil mengatasi banjir.
"Kita melihat sepertinya proyek U-Ditch ini tidak melewati proses kajian studi kelayakan. Elevansinya juga diragukan dan para pekerja proyek diduga tidak mengetahui struktur tanah di Medan sehingga meski U-Ditch telah selesai banjir tetap saja terjadi," kata Hendra DS di Medan, Minggu (03/09/2023).
Politisi Partai Hanura Kota Medan ini mencontohkan beberapa lokasi yang menjadi langganan banjir parah antara lain Jalan Jermal, Jalan Setia Budi, Jalan Thamrin, Jalan di bawah Fly Over Letjend Jamin Ginting, Jalan Gatot Subroto, Jalan Danau Singkarak, Jalan Ayahanda, Jalan Sutomo, Jalan Willem Iskandar, dan sejumlah ruas lainnya.
"Harusnya pengerjaan proyek U-Ditch sudah bisa dilirik oleh aparat penegak hukum agar dapat ditingkatkan pengawasan terhadap pengerjaan tersebut. Jangan sampai proyek U-Ditch mirip dengan proyek lampu taman (lampu pocong) yang dijadikan total lost karena dianggap proyek gagal," terangnya.
Hendra DS berharap Wali Kota Medan Bobby Nasution tetap memantau dan mengawasi proyek U-Ditch tersebut agar hasilnya sesuai harapan.
Sementara itu, berdasarkan dari data yang diperoleh dari BPBD Medan, ada sejumlah wilayah yang tergenang air, antara lain di Kampung Aur, Jalan Letjen Suprapto tergenang air dengan ketinggian 20-40 cm.
Di Jalan Gatot Subroto, lebih tepatnya di kawasan Carrefour, tergenang air dengan ketinggian 50 cm. Di Jalan Dr Mansyur, tepatnya di depan RS USU, tergenang air dengan ketinggian 20-60 cm.
Di Jalan Perjuangan, Kecamatan Medan Sunggal, tergenang air setinggi 50-100 cm.
Kemudian di Jalan Ir Juanda, Kecamatan Medan Baru tergenang air setinggi 20 cm. Dan masih banyak lainnya.(imc/bsk)