|

Ketua Satma PP Sumut Giat Diskusi Soal Pelayanan RS Bersama PDUI Dan PPNI

Ketua Satma PP Sumut bersama PDUI dan PPNI saat gelar diskusi. (foto : dok) 

INILAHMEDAN
- Medan : Ketua Satuan Mahasiswa (Satma) Pemuda Pancasila (PP) provinsi Sumatera Utara M Firmansyah bersama Persatuan Dokter Umum, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumut menggelar diskusi publik soal pelayanan di rumah sakit. 

Berlangsung di Jangqo Coffee, Jalan Kiwi, Kecamatan Medan Sunggal pada Jumat petang (07/04/2023), kegiatan juga bertepatan dengan berbuka bersama mengundang para anak yatim serta Camat dan perangkat lingkungan setempat. 

" Sebenarnya dalam diskusi ini kebetulan merupakan pengalaman saya sendiri dimana isteri masuk rumah sakit waktu itu tapi yang kesalnya kita dari mulai masuk pagi sampai siang belum juga dilayani hanya istirahat di UGD," ungkap Firman. 

Menurutnya, isterinya ke rumah sakit tersebut awalnya tidak ditemani olehnya. Karena ditelpon oleh sang isteri lalu dia pun datang. Tiba di rumah sakit itu mendapat laporan dari sang isteri dia langsung menemui dokter atau bagian administrasi dengan menyebut mereka masuk paket pasien umum. 

" Yang saya sesalkan, mengapa saya menyebut pasien umum. Langsung ditangani, apakah memang seperti ini pelayanannya. Itulah yang mau kita diskusikan," tuturnya. 

Ketua PDUI Rudi R Sambas, kalau masalah pelayanan di rumah sakit, tidak sepakat kalau penanganan pasien seperti itu. " Kami dalam sumpah harus memberikan pelayanan yang maksimal," ucapnya.

Dia menuturkan jika ada pelayanan yang kurang baik di rumah sakit. Itu semua tergantung dari mekanisme yang telah ditentukan oleh rumah sakit bersangkutan. 

" Tidak benar kalau pelayanan itu dibedakan untuk BPJS maupun umum. Dokter umum garda terdepan memberikan edukasi dan pelayanan," imbuhnya. 

Sedangkan Ketua Pengurus Persatuan Perawat Nasional (PPNI) Sumatera Utara Mahsur Al Hazkiyani mengatakan bahwa seluruh perawat juga telah disumpah.

" Kenapa masyarakat selalu memojokkan kesalahan kepada perawat. Padahal 24 jam mereka berhadapan dan melayani pasien. Tapi sorotan selalu keperawat. Seluruh perawat telah disumpah untuk melayani pasien yang menderita berat ataupun ringan," tegasnya. 

" Tidak mungkin ada perawat yang membedakan terhadap pasiennya. Perlu kami sampaikan, bahwa terkadang manajemen rumah sakit yang membuat pelayanan perawat itu tidak maksimal," tambahnya. (imc/joy) 


Komentar

Berita Terkini