|

Ketua DK M Syahril: Anggota PWI Harus Memiliki Spirit Of The Corp

Ketua Dewan Kehormatan (DK) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara Drs Muhammad Syahril M IKom saat memberikan materi pada pelaksanaan ujian wartawan dan kenaikan tingkat keanggotaan wartawan PWI Sumatera Utara di Le Polonia Hotel, Kamis (28/07/2022). (foto: bsk) 


INILAHMEDAN - Medan: Ketua Dewan Kehormatan (DK) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara Drs Muhammad Syahril M IKom meminta anggota PWI harus memiliki Spirit Of The Corp (semangat keorganisasian). 

"Sebagai anggota PWI, kita harus memiliki Spirit Of The Corp. Inilah yang terus kita bangun. Artinya semangat ke-PWI-an kita harus tumbuh. Soliditas ego keorganisasian harus muncul di diri kita sebagai anggota PWI. Dengan begitu, PWI sebagai wadahnya wartawan menjadi kuat dan besar," kata Muhammad Syahril saat tampil sebagai narasumber pada pelaksanaan ujian wartawan dan kenaikan tingkat keanggotaan wartawan PWI Sumatera Utara di Le Polonia Hotel, Kamis (28/07/2022). 


Menurut Syahril, wartawan yang tergabung di PWI harus memiliki kompetensi dalam menjalankan profesinya yang tentu saja mengacu kepada Kode Etik Jurnalistik (KEJ). 

"Kalau wartawan telah mempedomani KEJ, tentu saja tidak ada lagi sikap arogansi dalam menjalankan profesinya. Bahkan wartawan seolah-olah ingin dibilang hebat di mata masyarakat. Wartawan tidak seperti itu. Sebab di KEJ itu lebih menekankan profesionalisme dan etika jurnalistik. Wartawan itu menjalankan tugas jurnalistiknya secara teratur, berkesinambungan dan beretika. Produk wartawan itu menulis berita," kata mantan ketua PWI Sumut ini. 

Modal dasar bagi seorang wartawan, kata Syahril, adalah menyampaikan fakta dan kebenaran atas informasi yang dikemas dalam sebuah berita. 

"Modal dasar wartawan itu menulis dan membuat berita," katanya. 

Sementara Sekretaris Perusahaan Pers (SPS) Sumatera Utara Rianto Aghly SH berharap insan pers (wartawan) mampu meningkatkan profesionalismenya untuk menghempang informasi-informasi yang cenderung hoaks yang sering di upload di media sosial (sosmed). 

"Jadi ada perbedaan antara media pers dengan media sosial. Media pers itu membuat berita dan media sosial itu menyajikan informasi. Terkadang banyak informasi yang berseliweran di media sosial berisikan hoaks. Kalau media pers lebih mengedepankan fakta dan kebenaran atas informasi," kata Rianto Aghly yang juga sebagai pemateri pada kegiatan itu. 

Narasumber lain pada kegiatan itu adalah Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik. Materi yang dipaparkan Pemred Surat Kabar Harian Medan Pos ini mengenai tantangan Serikat Perusahaan Pers (SPS) Sumut di era digitalisasi. 

"Era digitalisasi saat ini banyak melahirkan media-media siber yang menyampaikan informasi begitu cepat. Jadi ini merupakan tantangan besar bagi industri media cetak," kata Farianda yang juga Ketua SPS Sumut ini. 

Sebanyak 140 peserta mengikuti ujian pada seleksi pensrimaan menjadi anggota PWI Sumut, termasuk kenaikan tingkat anggota muda PWI menjadi anggota bisa. Hadir pada kegiatan itu sejumlah ketua PWI dari berbagai kabupaten kota di Sumut. (imc/bsk) 


Komentar

Berita Terkini