|

Ariqah Giovanni Optimis Jadi Kontingen Sumut O2SN di Sumsel


INILAHMEDAN - Medan: Ariqah Giovanni terus berbenah diri dalam memperbaiki kuda-kuda dalam setiap kali latihan pencak silat. Cewek cantik ini secara bertahap dan kontiniu optimis menjadi bagian kontingen Sumut pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). 

Kompetisi tahunan bergengsi antar pelajar tingkat nasional ini akan digelar di Sumatera Selatan, Agustus mendatang.

Pelajar SMP Negeri 27 Medan sejak SD sudah mengenal olahraga bela diri agar tubuh tetap sehat dan tentu saja ingin menggapai prestasi. Cewek yang akrab disapa Vanni ini mulanya menjadi seorang karateka yang berlatih di dojo, tidak jauh dari rumahnya. Belakangan Vanni berubah haluan ke ilmu pencak silat. 

"Saya ingin mengetahui lebih dalam ilmu pencak. Apalagi pencak silat merupakan olahraga bela diri budaya bangsa Indonesia," kata atlet kelahiran 22 Agustus 2006 ini di Medan, Selasa (07/01/2020).

Ketertarikan Vanni dengan bela diri pencak silat terlihat dengan bergabungnya dia di Perguruan Seni Pembela Diri Kencana Kwintang (SPDKK). 

Luwes, gesit, dan disiplin dalam latihan membuat pelatih semakin memperhatikan anak bungsu dari tiga bersaudara ini untuk melihat perkembangan dalam mempelajari ilmu pencak silat.

Akhirnya sang pelatih mempercayakan Vanni mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pencak Silat Pelajar memperebutkan Piala Gubsu. 

Perasaan bangga dan senang tidak bisa digambarkan Vanni. Pada ajang itu, Vanni meraih perunggu pada nomor seni tunggal putri.

“Alhamdulilah setelah mengikuti latihan pencak silat selama 8 bulan dan mengikuti kejuaraan pertama kali, saya berhasil meraih prestasi. Hasil ini membuat kedua orang tua terus memberi dukungan dan motivasi untuk meraih prestasi lebih baik lagi di kejuaraan mendatang,” ujar Vanni.

Anak dari pasangan Yuliana Dewi dan Jasman ini menuturkan, untuk target ke depan dia optimis menuju O2SN tingkat nasional untuk membawa nama harum Sumut Bermartabat. 

“Pada ajang ini saya mengikuti nomor lomba tanding dan seni tunggal putri. Untuk nomor tanding dilatih pelatih Sugianto dan untuk seni dilatih Aji yang terus mendidik dengan trik-trik untuk menjadi pendekar tanpa tanding," katanya optimis.

Ia menambahkan untuk mengambil tiket ke Sumsel sebagai pesilat harus semangat dan senang saat bertanding. Itu akan memberikan hasil yang bagus pada saat seleksi atlet pencak silat se-Sumut. 

“Mudah-mudahan tahun ini saya bisa berkontribusi maksimal guna membawa Sumut di kancah nasional,” harapnya.

Kegiatan pelatihan bela diri tradisional pencak silat di Perguruan Seni Pembela Diri Kencana Kwintang (SPDKK) secara rutin dilaksanakan 3 kali dalam seminggu, yaitu Selasa, Kamis dan Sabtu.

“Keseriusan dalam menerima materi yang diajarkan pelatih dalam mengikuti latihan pencak silat menandakan bahwa keberadaan beladiri yang merupakan peninggalan nenek moyang Inidonesia ini sangat dibutuhkan, dicintai dan didambakan masyarakat, khususnya kalangan pelajar,” tutur Vanni.

Vanni memaparkan para remaja yang mengikuti pelatihan pencak silat sebagai perisai diri merupakan salah satu kegiatan guna mencegah maraknya kenakalan remaja saat ini. 

“Pencak silat itu positif. Selain membina kemampuan para remaja dan pelajar juga sebagai calon atlet daerah dan nasional. Para remaja yang mengikuti olah raga bela diri Pencak Silat akan menempa mental dan fisiknya sehingga ke depan bisa menjadi remaja Indonesia yang tangguh dan kuat serta dapat menuai prestasi,” katanya.(imc/bayu)

Komentar

Berita Terkini