|

Warga Sabang Antusias Sambut Tim Ekspedisi Kas Keliling BI


INILAHMEDAN - Sabang: Tim Ekspedisi Kas Keliling Kepulauan Terluar, Terdepan,  dan Terpencil (3T) BI Kantor Perwakilan Sumatera Utara disambut antusias warga Sabang yang ingin menukarkan uang pecahan kecil baru maupun menukarkan uang lusuh. 

Namun karena keterbatasan waktu dan harus bergerak ke pulau lainnya, sebagian masyarakat tidak sempat terlayani untuk menukarkan uangnya.

Tim ekspedisi membuka kas keliling di kawasan pasar dan pusat pertokoan, Jalan Perdagangan, Kota Bawah Timur, Sabang, Sabtu (31/08/2019) mulai pukul 08:00 hingga pukul 09:00 dengan dikawal anggota TNI AL.

Pimpinan rombongan kas keliling hari kedua di Kota Sabang yang diwakilkan Dwi Sulistyo mengatakan, kegiatan berjalan lancar dan masyarakat juga ramai karena lokasi penukaran di tengah-tengah pasar dan pusat pertokoan.

"Memang pagi hari ini bertepatan libur (week end), jadi toko buka agak sedikit siang atau sore. Sehingga kita melakukan pemanggilan ke toko-toko dan pasar memberitahukan kepada masyarakat yang ingin menukarkan uang lusuh dan koyak maupun yang ingin menukar uang pecahan kecil bisa mendatangi lokasi kita di sini," ujarnya.

Dwi menyebutkan, penukaran uang yang paling diminati masyarakat masih pecahan 1.000 dan 2.000 juga 5.000. Sedangkan realisasi transaksi penukaran uang baik pecahan kecil maupun uang baru hingga hari kedua di Kota Sabang, sekitar hampir mencapai Rp800 juta.

"Diharapkan penukaran uang pecahan kecil dan baru lebih sering di sini, tentunya oleh perbankan maupun BI Perwakilan Aceh,  karena di sini banyak peminatnya yang ingin menukarkan uang baik pecahan kecil maupun uang lusuh. Apalagi di sini merupakan kota wisata sehingga kebutuhan uang uang layak edar harus banyak beredar di sini," ujarnya.

Dari pantauan di lokasi, sebagian besar masyarakat yang menukarkan uang merupakan pemilik toko maupun pemilik warung kopi untuk kebutuhan transaksi kembalian dari usahanya. Sebagian lagi masyarakat yang membawa uang lusuh atau koyak (tidak layak edar) untuk ditukarkan dengan yang baru. Bahkan ada seorang ibu membawa uang lusuh dalam bungkusan plastik untuk ditukarkan dengan uang baru.

Midun, salah seorang pedagang warung kopi mengaku hanya berhasil menukarkan uang sebanyak 2.300.000 untuk pecahan 2.000 (10 blok) dan 1.000 (3 blok). 

"Sebenarnya membawa uang 5 juta lebih untuk ditukar, namun karena terlambat stok habisan, cuma dapat ini," ujarnya sambil menunjukkan uang baru yang sudah ditukar.

Selain itu, saat kas keliling sudah ditutup, masih ada warga yang ingin menukarkan uang. Namun disarankan oleh tim ekspedisi agar menukarkannya ke bank yang ada di Pulau Sabang tersebut.

Sebelumnya, salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya, mengaku memiliki uang yang lusuh dan koyak atau sudah tidak layak edar di rumahnya, namun karena keterbatasan waktu tim, dia tidak jadi menukarkan, karena tidak sempat harus mengambil ke rumah karena jauh.

"Saya banyak uang yang sudah koyak dan jelek di rumah. Tak ada informasi kalau hari ini ada penukaran uang. Kalau balik ke rumah tak sempat lagi," ujarnya.

Usai melaksanakan pembukaan kas keliling di Pulau Sabang, Tim Ekspedisi Kas Keliling Kepulauan 3T bersama anggota TNI AL dengan menggunakan kapal KRI Lemadang 632 yang dinakhodai Mayor Laut (P) Pungki Kurniawan, bergerak meninggalkan pulau paling ujung barat Indonesia tersebut menuju Pulau Nasi, Aceh.  (imc/fat)
Komentar

Berita Terkini