Bantu Pemerintah Bangun Tol Medan-Berastagi, Formanas Galang Pengumpulan Uang Koin Rp1.000
INILAHMEDAN - Medan: Forum Masyarakat Nasional (Formanas) terus bergerilya melakukan gerakan pengumpulan uang koin Rp1.000 sebagai bentuk solidaritas membantu pemerintah mengumpulkan dana pembangunan jalan tol maupun jembatan layang di jalur Medan-Berastagi.
Formanas merupakan gabungan dari 13 elemen masyarakat, pedagang sayur-mayur, transportasi angkutan umum dan mahasiswa dari 6 kabupaten di Sumut (Kabupaten Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Deliserdang, Samosir dan Humbahas).
Koordinator Formanas Cinur Kaban dan Andreas Bangun mengatakan Gerakan Pengumpulan Uang Koin Rp1.000 merupakan bentuk dukungan atau simbol partisipasi masyarakat untuk menyentuh hati pemerintah agar bersedia membangun jalan tol maupun jembatan layang di jalur Medan-Berastagi. Sebab jalan yang ada sekarang sudah sangat tidak memadai menampung arus kendaraan sehingga kerap menimbulkan kemacetan parah.
“Gerakan seribu koin tidak melihat jumlah nilai karena gerakan ini bukan arena donatorium. Tapi murni gerakan partisipatif dan gerakan kesadaran. Dengan uang koin Rp1.000 kita bisa menyuarakan kebutuhan, menunjukkan kepedulian demi memajukan sosial ekonomi dan kultural masyarakat di 6 kabupaten di Sumut dan sebagian wilayah Provinsi Aceh,” kata Cinur Kaban kepada wartawan, Jumat (23/08/2019) di Medan usai melakukan gerakan pengumpulan uang koin di persimpangan jalan di kawasan Simpang Pos Medan.
Cinur dan Andreas yang dikenal aktivis pemuda ini mengajak seluruh elemen masyarakat di Medan dan 6 kabupaten lainnya yang memiliki andil di jalur Medan-Berastagi untuk merajut kebersamaan melalui gerakan pengumpulan uang koin Rp1.000, berjuang untuk anak cucu serta pembangunan jalan tol maupun jembatan layang.
“Kalau kita mau, pasti kita mampu mewujudkan cita-cita masyarakat, para pedagang sayur-mayur, angkutan transportasi umum, mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat yang setiap hari melintasi jalan tersebut dan kerap mengalami kemacetan berjam-jam,” tandas Cinur Kaban.
Menurut Cinur dan Andreas, walau dengan uang recehan Rp1.000, massa Formanas yakin akan terkumpul sesuai yang ditargetkan untuk selanjutnya diserahkan ke Kementerian PUPR dan DPR-RI di Jakarta guna membantu sebahagian dana pembangunan jalan tol maupun jembatan layang di jalur Medan-Berastagi.
“Kita akan sampaikan ke pemerintah pusat bahwa uang koin ini merupakan representasi masyarakat dari 6 kabupaten di Sumut dengan target pemerintah pusat mendukung revitalisasi akses jalan tol atau jembatan layang Medan-Berastagi. Apabila tuntutan ini tidak direspon, pemerintah harus memberikan pertanggungjawabannya kepada rakyat selaku pemberi amanah,” katanya.
Sementara itu, 13 elemen masyarakat yang tergabung dalam Formanas terus menggelar rapat pemantapan guna persiapan melakukan aksi unjuk rasa ke DPRD Sumut yang sudah direncanakan digelar pada 27 Agustus dengan agenda menuntut lembaga legislatif segera mengundang Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan BBPJN (Balai Pemeliharaan Jalan nasional) II Medan dalam rapat dengar pendapat.
Hal itu diungkapkan Penangungjawab Formanas Julianus Sembiring didampingi sejumlah aktivis pemuda Petrus Sembiring, Jusup Ginting, Efendi Tarigan, tokoh masyarakat dan seniman Karo Raja Edward Sebayang kepada wartawan, Jumat (23/08/2019) usai melakukan rapat pemantapan rencana aksi unjuk rasa massa Formanas ke DPRD Sumut.
“Dalam aksi unjuk rasa nanti kita akan mempertanyakan komitmen gubernur terkait pembangunan jalan tol maupun jembatan layang jalur Medan-Berastagi. Karena hingga kini belum ada gerakannya untuk mengundang 6 bupati untuk bersama-sama menemui Kementerian PUPR, Bappenas maupun DPR-RI mendesak pembangunan infrastruktur tol maupun jembatan layang ini,” tandas Julianus.(imc/nangin)