|

Sekda: Potensi Zakat Kota Medan berkisar Rp3 Triliun per Tahun


INILAHMEDAN - Medan: Pemko Medan bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sumatera Utara serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Medan menyerahkan zakat kepada 400 orang siswa miskin dan kaum duafa di Atrium Plaza Medan Fair Jalan Gatot Subroto, Medan, Jumat (24/05/2019).

Masing-masing siswa mendapatkan zakat sebesar Rp300 ribu per orang. Zakat diberikan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin diwakili Sekretaris Daerah Kota Medan Wiriya Al Rahman bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Medan Himpun Siregar, Ketua Badan Nasional (Baznas) Provinsi Sumatera Utara Amansyah Nasution, Ketua Badan Nasional (Baznas) Kota Medan Azwar.

Sekda mengatakan membayar zakat merupakan salah satu kewajiban utama amat muslim di seluruh dunia. Nabi Muhammad SAW bahkan pernah mengancam para pembayar zakat yang bakhil dan enggan serta ingkar membayar zakat maka orang tersebut dikategorikan sama seperti orang yang murtad.

“Sebagai umat muslim yang baik, kita tentu harus menyadari bahwa pada hakikatnya dalam harta benda yang kita miliki ada hak orang lain yang dititipkan Allah dan harus kita tunaikan zakatnya,” ungkap Sekda.

Sekda mengatakan saat ini potensi zakat Indonesia mencapai Rp280 triliun pertahun. Sementara untuk Kota Medan potensi zakatnya berkisar Rp3 triliun setiap tahun. Jumlah dana zakat yang sangat besar ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan umat Islam utamanya anak yatim piatu, fakir miskin dan kaum duafa jika mampu dikelola dengan baik dan amanah.

“Sayangnya, sampai saat ini jumlah nominal zakat yang bisa dikumpulkan dari muzakki masih sangat jauh dari potensi sebenarnya nilai zakat umat Islam di Kota Medan. ini menunjukkan masih banyak umat muslim yang belum sadar akan pentingnya zakat untuk kemaslahatan umat,” katanya.

Kemudian, Sekda mengajak seluruh masyarakat Kota Medan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu melalui zakat, infak dan sedekah yang dapat diberikan kepada yang berhak menerimanya.

“Mari kita sama-sama membantu mereka melalui zakat. Saya haqqul yaqin, meski hari ini mereka masih menjadi penerima zakat, namun suatu saat nanti mereka pasti akan mampu menjadi pemberi zakat seiring dengan makin baiknya tingkat kesejahteraan ekonomi mereka nantinya,” harapnya.(imc/bsk)


Komentar

Berita Terkini