|

Warga Pertanyakan Proyek Jembatan di Desa Bogak Besar, Ini Alasannya


INILAHMEDAN - Serdangbedagai: Sejumlah warga mempertanyakan proyek pembangunan jembatan di Dusun VII, Desa Bogak Besar, Kec Teluk  Mengkudu, Kab Serdangbedagai (Sergai), Sumut, karena tidak melibatkan warga setempat.

Proyek yang anggarannya berasal dari dana desa (DD) itu juga diduga tidak dikerjakan secara swakelola.

"Perlu kami pertanyakan karena pelaksanaan proyek tersebut tidak melibatkan warga desa," ujar seorang warga dusun yang enggan menyebutkan namanya, Kamis (03/01/2019).

Menurut warga ini, pelaksana kerja proyek jembatan tersebut malah didatangkan dari luar daerah. Warga juga mencurigai terjadinya penggelembungan (mark up) harga satuan dari proyek tersebut.

Ketua DPD Non Goverment Organisation (NGO) Pendamping Masyarakat Bersih Damai dan Sejahtera (PMBDS) Kab Sergai Aswad Sirait saat meninjau lokasi proyek mengatakan beberapa kegiatan desa tersebut yang dananya berasal daeu Dana Desa dan ADD tahun 2018 diduga mark up satuan harga.

"Hasil investigasi kami di lapangan diduga terdapat beberapa kejanggalan dalam pembangunan jembatan tersebut," kata Aswad Sirait.

Proyek pembangunan jembatan tersebut, kata dia, menelan anggaran senilai Rp177.574.000. Anggaran itu dinilainya terlalu besar untuk ukuran jembatan selebar 2,5 meter dan panjang 10 meter.

"Seharusnya pembangunan jembatan ini hanya menghabiskan dana sebesar Rp70 juta saja dan ini sudah termasuk PPh dan PPn. Selain itu anggaran DD itu dilakukan secara swakelola bahkan swadaya," kata Aswad Sirait.

Menyikapi hal itu, Aswad Sirait mendesak aparat terkait meninjau ulang proyek pembangunan jembatan tersebut karena diduga banyak terjadi kejanggalan dana pengerjaannya.

Sementara Kades Bogak Besar saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon selularnya membantah pengerjaan jembatan tersebut dikerjakan tidak secara swakelola.

"Rencana anggaran biaya proyek ini juga telah sesuai sebagaimana yang telah dibuat bagian teknik," katanya.(imc/nirwani)
Komentar

Berita Terkini