![]() |
Seminar Nasional sekaligus pelantikan Badan Pengurus Harian (BPH) Kesatuan Mahasiswa Nias (KMN) Komisariat UPMI yang dilaksanakan di auditorium kampus tersebut. (foto: bsk) |
INILAHMEDAN - Medan: Bupati Nias Shokiatulo Laoli mengatakan pembangunan infrastruktur merupakan salah satu solusi utama percepatan peningkatan perekonomian suatu daerah termasuk Kabupaten Nias.
"Tapi pembangunan infrastruktur tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena butuh penanganan konfrehensif," kata Shokiatulo Laoli pada Seminar Nasional di Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia (UPMI), Sabtu (05/05/2018).
Seminar Nasional dengan tema 'Meningkatkan Perekonomian Menuju Nias Sejahtera' itu merupakan rangkaian agenda pada pelantikan Badan Pengurus Harian (BPH) Kesatuan Mahasiswa Nias (KMN) Komisariat UPMI yang dilaksanakan di auditorium kampus tersebut.
Narasumber lainnya pada seminar tersebut antara lain Bupati Nias Selatan Hilarius Duha yang diwakili salah seorang stafnya, Guru Besar Universitas Padjajaran Bandung Sotar Sinaga. Seminar dibuka Rektor UPMI Ali Mukti Tanjung.
Menurut Shokiatulo Laoli, beberapa infrastruktur yang mendesak ditangani di Kabupaten Nias adalah percepatan pembangunan infrastruktur jalan untuk membuka akses antara satu desa dengan desa lainnya. Karena pada prinsipnya, kata dia, pembangunan perekonomian Kabupaten Nias berbasis ekonomi kerakyatan yang berkeadilan.
"Saat ini masih ada beberapa desa di Nias yang terisolir akibat infrastruktur jalan yang buruk. Justeru ketika pertama kali saya menjadi bupati, dari 170 desa di Nias, ada 99 desa yang terisolir. Tapi pelan-pelan kita benahi dengan perencanaan anggaran yang terfokus di bidang pembangunan infrastruktur jalan. Target saya ke depan, tidak ada lagi desa-desa yang terisolir akibat infrastruktur jalan," kata Shokiatulo.
Faktor utama pembangunan perekonomian Nias yang tak kalah penting, kata Shokiatulo, adalah bidang kepariwisataan kelautan. Untuk pembangunan di sektor ini, kata dia, tentu saja masih erat kaitannya dengan pembangunan infrastuktur lainnya seperti pengembangan Bandara Minaka dan pengelolaan objek wisata.
"Nias tak kalah dengan Bali di bidang wisata laut. Kita punya terumbu karang yang menawan, wisata menyelam (diving) dan lainnya," katanya.
Sementara itu, Rektor UPMI Ali Mukti Tanjung mengatakan kepulauan Nias sudah tidak asing lagi bagi civitas akademika UPMI. Para mahasiswa kerap melaksanakan program pengabdian masyarakat ke kepulauan Nias.
"Kampus (UPMI) sering datang untuk menselaraskan program-program Nias Sejahtera dengan konsep keilmuan dan pemikiran mahasiswa yang diperoleh di bangku perguruan tinggi. Kita juga berharap ada MoU antara UPMI dengan Pemkab Nias dalam mendukung program pembangunan daerah," kata Rektor. (imc/bsk)