|

Aminuddin Salle di Seminar Nasional Tokoh Adat: Pemimpin Harus Berjiwa Bangsawan

Prof Dr H Aminuddin Salle SH MH selaku Ketua Dewan Pakar Forum Silaturahmi Nusantara (kanan) dan Prof Dr OK Saidin SH Mhum (kiri) saat memberikan penjelasan di seminar/silaturahmi nasional Tokoh Adat dan Budaya Nusantara dalam rangkaian Festival Keraton Nusantara di Convention Hall Polonia Hotel Medan belum lama ini. (foto: ist)

INILAHMEDAN - Medan: Ketua Dewan Pakar Forum Silaturahmi Nusantara Aminuddin Salle mengatakan para pemimpin di daerah yang tersangkut masalah korupsi tidak mencerminkan sikap seorang bangsawan.

"Mereka banyak harta tapi bermental miskin. Itu bukan sikap seorang bangsawan. Seharusnya seorang bangsawan memiliki sifat taqwa kepada Allah, punya rasa malu, dan peduli kepada nasib rakyatnya," kata Aminuddin pada acara seminar sekaligus Silaturahmi Nasional Tokoh Adat dan Budaya Nusantara dalam rangkaian Festival Keraton Nusantara di Convention Hall Polonia Hotel Medan, kemarin.

Aminuddin mengatakan, para raja, pangeran, sultan dan ratu yang tersebar di nusantara merupakan bangsawan. Sejatinya, kata dia, seorang pemimpin harus bersih dari sifat-sifat jelek. Seorang pemimpin juga memiliki sifat jujur dan taat kepada hukum atau adat serta menempatkan warga pada kedudukan yang sama.

"Bangsawan juga harus cerdas dan tangkas dalam mengambil keputusan. Bangsawan hidup sederhana dan tidak merasa miskin meski hanya memiliki sedikit harta," katanya.

Sementara OK Saidin dalam papernya berjudul 'Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan milik Belanda di Atas Tanah Konsensi Kesultanan Deli' mengatakan nasionalisasi telah memperlihatkan kekeliruan dalam menasionalkan hak-hak atas tanah miliki masyarakat. Padahal pemaknaan nasionalisasi adalah menasionalkan yang bukan milik nasional.

"Bukankah masyarakat hukum adat itu adalah pemilik negeri ini. Tetapi undang-undang nasionalisasi secara tegas mengatakan bahwa yang dinasionalisasi adalah perusahaan Belanda dalam arti dinasionalisasi itu adalah aset yang terdaftar dalam daftar aset perusahaan. Obyek tanah tidak terdaftar sebagai perusahaan milik perusahaan asing (perusahaan Belanda)," kata Saidin.

Seminar/silaturahmi nasional tokoh adat dan budaya nusantara yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut itu juga diisi dengan pelantikan pengurus Forum Silaturahmi Keraton Nusantara Sumatera Utara periode 2017-2022 yang diketuai Datuk Adil Freddy oleh Ketua Umum FSKN Sultan Sepuh Arief Natadiningrat. (bsk)


Komentar

Berita Terkini