![]() |
Salah satu desa di Kabupaten Aceh Tenggara pasca banjir bandang. Kecamatan Lawe Sigala-gala merupakan wilayah terparah. (foto: istimewa) |
INILAHMEDAN - Kutacane: Banjir bandang menerjang Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh. Saat ini ada 12 desa di tiga kecamatan yang terdampak banjir tersebut. Wilayah terparah ada di Kecamatan Lawe Sigala-gala.
"Banjir membawa material seperti kayu, bebatuan, pasir dan tanah. Ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dan terus menerus di kawasan pengunungan," kata Koordinator Pos SAR Kutacane, Risky Hidayat, Jumat (14/04/2017).
Menurut Risky, dampak banjir bandang terparah ada di Desa Suka Makmur. Banjir menghanyutkan kayu gelondongan dan batu-batu besar sehingga memutus akses jalan lintas nasional Kutacane - Medan.
"di Desa Lawe Loning di Kecamatan Babul Makmur juga terkena banjir yang membawa material pasir dan bebatuan dari gunung. Tapi tidak begitu parah seperti di Desa Suka Makmur," katanya.
Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Aceh Tenggara, Irwan, mencatat, warga menjadi korban banjir bandang totalnya 2.476 orang.
"Sampai kemarin, ada 2.476 jiwa atau 648 kepala keluarga menjadi korban banjir di lima desa di Kecamatan Lawe Sigala-gala," katanya.
Lima desa di Kecamatan Sigale-gale itu yakni Lawe Sigala Barat, Kayu Mbelin, Lawe Tua Persatuan, Lawe Tua Gabungan, dan Lawe Sigala Timur.
"Tercatat, dua orang korban jiwa yakni Orlina boru Sitorus (86) warga Desa Lawe Sigala Barat dan Terang Sitanggang (1,5) warga Desa Lawe Tua Gabungan," katanya.
Kabupaten Aceh Tenggara memiliki 16 kecamatan dengan 385 desa dan 282 desa di antaranya berada di lembang dan 103 desa terletak di lereng pegunungan dengan ketinggian 25 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi Taman Nasional Gunung Leuser Bukit Barisan. (*/bbsk)