Mau Tau Jalan Sawah di Tengah Kota? Lihat Jalan Sutomo Ujung
INILAHMEDAN - Medan: Medan, adalah kota yang tak pernah selesai. Persoalan yang paling parah di ibukota Provinsi Sumatera Utara ini adalah infrastruktur jalan. Buruknya ruas jalan terlihat hampir di sekujur kota. Bahkan, alamak, ada ruas jalan yang sangat mirip dengan jalan ke sawah. Lokasinya? Telusuri saja JalanSutomo Ujung.
Berdasarkan pemantauan, Kamis (26/01/2017), kerusakan ruas Jalan Sutomo Ujung sudah sangat mengkhawatirkan bagi pengguna jalan. Terlebih-lebih di persimpangan Jalan Bambu. Kerusakan jalan sekitar 100 meter. Lubang di sana - sini. Aspal jalan pun sudah tidak kelihatan lagi. Yang tampak hanyalah jalanan tanah yang berbukit-bukit.
"Sudah kayak jalan mau ke sawah saja. Jalanannya berbukit-bukit. Di jalanan yang rendah digenangi air. Ampun kali ah nengok ruas jalan di Kota Medan ini," kesal Ratna (45), warga Jalan Krakatau yang ketika itu melintas di kawasan tersebut.
Kerusakan jalan ternyata tidak hanya di jalan-jalan utama di Kota Medan. Tapi di jalan-jalan pinggiran kota juga lebih parah buruknya. Di Jalan Pelita II, Kecamatan Medan Perjuangan misalnya, kerusakannya terjadi di sepanjang jalan.
"Kok di Jalan Pelita II lebih parah lagi. Kita bukan lagi kayak mau ke sawah, tapi seperti sudah berada di sawah. Ternak lele pun bisa di sana," kesal Mukhlis, warga setempat.
Warga Kota Medan yang kerap melintas di Jalan Sutomo Ujung dan Jalan Pelita II sebenarnya sudah hilang kesabaran lantaran ruas jalan belum juga diperbaiki Pemerintah Kota Medan.
"Tapi mau bilang apa. Kok pemerintah kita teriaki, nanti salah pula. Dibilanglah ujaran kebencian. Kita mencoba sabar, tapi sampai kapan. Bosan sudah. Suka hati merekalah," timpal Anto (40) warga Jalan Ngelengko yang kerap setiap pagi melintas di Jalan Pelita II mengantar anaknya sekolah.
Buruknya infrastruktur jalan di Kota Medan ada kaitannya dengan pengecoran dan pelebaran drainase yang selama ini dikerjakan. Dampaknya, ruas jalan menjadi rusak. Aspal terkelupas dan meninggalkan lubang menganga. Tanah-tanah lumpur berserak di tepi jalan.
“Ini gara-gara proyek galian limbah dan pengecoran drainase yang tidak maksimal. Beginilah jadinya kalau dikerjakan orang-orang yang tidak profesional," tambah Anto. (yof)