Diduga Dianiaya Pacar, Beru Sembiring Wafat Setelah 9 Jam Dirawat
INILAHMEDAN - Medan: Ana Tasima Beru Sembiring (24) warga Kabupaten Tanah Karo, akhirnya wafat setelah 9 jam dirawat di Rumah Sakit H Adam Malik Medan. Korban sebelumnya masuk rumah sakit diduga dianiaya kekasihnya, M (25), dan kepalanya dibentur-benturkan ke dinding.
Informasi diperoleh, Ana Beru Sembiring sebelumnya ditemukan bersimbah darah di rumah bibinya di Jalan Tembakau Raya Prumnas Simalingkar, Kecamatan Medan Tuntungan, Jumat dinihari (04/03/2016).
"Saya satu fakultas sama korban, dan saya baru tau, bahwa korban sudah meninggal. Tapi saya belum tau bagaimana kejadiannya", kata Fandi (23) teman kampus korban saat ditemui kru koran ini di RSU H Adam Malik, Jumat (04/03/2016) siang.
Ketika dipertanyakan kalau dugaan korban tewas karena jadi korban perampokan, Fandi juga tidak bisa memastikan. Fandi yang merupakan mahasiswi jurusan matematika ini lebih cenderung mengarah kepada pacar korban.
"Memang saya tau koban sudah punya pacar, tapi saya tidak tau siapa pacarnya. Karena korban ini tertutup kali sama kami teman sekampusnya," terang Fandi.
Hal serupa dikatakan Boru Damanik, teman korban lainnya. Ia juga mengatakan belum mengetahui dengan persis pemicu pembunuhan terhadap sohibnya tersebut.
"Saya tidak tau persis kejadiannya," tutur boru Damanik.
Data lain diperoleh di lapangan, sebelum tewas, korban sakit hati karena pacarnya disebut-sebut berselingkuh dengan wanita lain. Lantas korban juga menjalin asmara dengan laki-laki lain.
Pada malam kejadian, keduanya terlibat cekcok mulut. Sang pacar yang saat itu naik pitam diduga menghantamkan kepala bagian belakang korban ke dinding hingga berkali kali.
Melihat kekasihnya bersimbah darah, sang pacar sendirilah yang mengantarkan korban ke Rumah Sakit H Adam Malik Medan. Sembilan jam di ruang UGD, korban akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya.
Informasi yang diterima, jenazah Ana Tasima beru Sembiring dibawa oleh pihak keluarga di tanah kelahirannya di Kab Tanah Karo untuk dikebumikan.
Kapolsek Delitua, Kompol Daniel Marunduri ketika hendak dikonfirmasi belum bersedia memberi keterangan. Sementara, Kanit Reskrim Iptu Jonathan ketika dimintai keterangan membenarkan kejadian tersebut. Namun, Iptu Jonathan masih enggan memberi penjelasan lebih jauh dengan alasan masih dalam penyelidikan. Na